Sukses

Presiden Terpilih Mesti Perhatikan Bisnis Properti

Joko Widodo dan Jusuf Kalla mempunyai progam program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha properti minta agar presiden terpilih nanti lebih memperhatikan industri properti. Pasalnya, industri properti menjadi salah satu elemen yang ikut menunjang pertumbuhan ekonomi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Real estate Indonesia (REI), Eddy Hussy mengatakan, potensi dari bisnis properti ke depan sangat besar. Oleh sebab itu, menurutnya industri properti mesti mendapat perhatian. 

Industri properti saat ini menjadi penggerak ekonomi daerah maupun secara nasional. "Waktu lalu 8 persen hingga 9 persen dari Produk Domestik Bruto. Harapan kami, sektor ini jadi sektor yang mendapat perhatian," kata dia di Bekasi, Kamis (10/7/2014).

Lebih dari itu, terang Eddy, presiden terpilih mestilah memberikan dukungan terhadap bisnis ini. Bentuknya, sebut dia  seperti regulasi yang pro pada sektor tersebut.

Ditanya mengenai tanggapan bagaimana tentang para calon presiden, Eddy enggan berkomentar. "Kami belum bisa komentari terlalu jauh, karena masih quick count. Siapapun pemenang akan buat Indonesia baik," tukas dia.

Sebagai tambahan, dalam visi dan misinya dua pasangan capres mencantumkan program tentang perumahan. Joko Widodo dan Jusuf Kalla mempunyai progam untuk mendorong land reform dan kepemilikan tanah 9 juta hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi.

Sementara kubu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mempunyai program pembangunan 2.000 tower rumah susun oleh negara bagi rakyat berpenghasilan rendah. (Amd/Gdn)

Video Terkini