Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membantah adanya ledakan di sumur bor milik PT Seleraya Merangin 2 di Rawas Ilir, Musi Rawas Utara, Sulawesi Selatan, Kamis 10 Juli.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas, Handoyo Santoso menjelaskan, memang ada kobaran api pada sumur yang menyemburkan gas liar (blow out). Namun menurut, laporan yang diterima dirinya tidak ada ledakan.
"Api ada, kalau ledakan tidak. Mungkin itu awalnya, tapi tidak ada ledakan," kata Handoyo, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Menurut Handoyo, saat ini semburan liar tersebut masih berlangsung dan kondisi ditetapkan tidak aman. Semburan sumur liar tersebut saat ini sedang dalam penanganan. "Tidak aman sekarang lagi didiskusikan bagaimana penanggulangannya," ungkapnya.
Sumur bor milik PT Seleraya Merangin 2 di Rawas Ilir, Musi Rawas Utara, Sulawesi Selatan, Kamis 10 Juli, terbakar dan mengeluarkan suara ledakan yang cukup keras.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (10/7/2014), kuatnya semburan gas yang keluar dari perut bumi membuat api terus membesar dan semakin sulit dipadamkan.
Untuk memadamkan api, sejumlah petugas lapangan dari PT Seleraya Merangin 2 diterjunkan ke lokasi terbakarnya sumur bor.
Menurut salah seorang karyawan PT Seleraya Maringin, terbakarnya sumur bor tersebut bermula dari adanya blow out atau gas liar di sumur tersebut. Usai dilakukan perbaikan, tiba-tiba alarm di sumur bor itu meledak dan api menyambar sumur bor tersebut. (Pew/Gdn)
Baca juga:
Sumur Bor di Sumsel Meledak, Warga Panik
Setelah Ledakan Sumur Bor, Desa Belani Terisolir
SKK Migas Bantah Adanya Ledakan di Sumur Bor PT Seleraya
Sejumlah petugas lapangan dari PT Seleraya Merangin 2 diterjunkan ke lokasi terbakarnya sumur bor.
Advertisement