Liputan6.com, Jakarta Meski perayaan momen Idhul Fitri sudah mendekati hari, pedagang parcel di Stasiun Cikini Jakarta Pusat belum memperoleh hasil penjualan sesuai dengan keinginan mereka.
Seperti dituturkan salah satu pedagang parcel, Pormen (35) yang menilai penjualan parsel tahun ini tidak lebih baik dari tahun lalu. Ini terlihat dari penjualan sampai ke-16 yang masih minim.
Baca Juga
"Jauh, bagusan tahun kemarin. Tergantung (hasil jualan) kadang satu kadang dua. Sekarang agak kurang," kata Pormen, saat berbincang dengan Liputan6.com, di lapak parcel miliknya di Jakarta, Senin (14/7/2014).
Dia memperkirakan, penyebab menurunnya minat pembeli parcel saat momen lebaran tahun ini karena bersamaan dengan pelaksanaan tahun ajaran baru sekolah dan pemilihan presiden (pilpres).
Ia pun belum bisa memastikan apakah akan terjadi kenaikan penjualan saat mendekati Lebaran. "Belum ada gambaran naik mau Lebaran. Faktor anak sekolah, pilpres mungkin," tutur dia.
Hal senada diungkapkan Alfian (21). Pedagang parcel yang membuka lapak sejak hari pertama puasa ini sama sekali belum menjual parselnya. "Belum keluar, baru mulai naro," tegas dia.
Kesepian pembeli juga diakui Yunus (54). Sampai saat ini penjualan parcel masih lesu. Per harinya ia hanya mampu mengantungi omzet Rp 1 juta.
Advertisement
Namun berbeda denga Pormen, ia optimis penjualan akan meningkat saat mendekati hari raya, yaitu 10 hari sampai satu minggu sebelum lebaran. Jika itu terjadi, dia memprediksi bisa mengantungi omzet hingga Rp 5 juta per hari.
"Peningkatan belum terlalu melojak (saat ini). Mungkin 10 hari sampai 1 minggu sebelum lebaran ada peningkatan, standar satu hari terkadang Rp 1 juta kalau mendekati lebaran biasanya sampai Rp 5 juta per hari," pungkasnya. (Pew/Nrm)