Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) ikut angkat suara mengenai rencana mega merger antara ketiga bank Malaysia, yakni CIMN, RHB Capital, dan Malaysia Building Society. Pihaknya mengaku sangat mendukung langkah negeri tetangga untuk melahirkan bank keempat terbesar di Asia Tenggara itu.
Menurut Gubernur BI, Agus Martowardojo, merger ketiga bank Malaysia ini merupakan suatu langkah baik. Indonesia mendukung penuh mega merger yang telah diamini Bank Sentral Malaysia itu.
"Saya ingin merespon kami di Indonesia cukup besar hati karena adanya perkembangan. Artinya pembahasan dari Asean Banking Integration Framework (ABIF) berjalan cukup baik," papar dia di kantornya, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Sebelumnya, kata Agus, sempat terjadi kendala karena Indonesia merasa keberatan dengan finalisasi ABIF. Alasannya, tambah dia, pihaknya sangat menekankan asas resiprokal dari pengembangan sektor perbankan di kawasan ASEAN.
"Itu harus ada kesepakatan adanya asas resiprokal, kesepakatan untuk melakukan akses pasar dari house country ke home country. Supaya regulasi domestik itu cukup positif dalam menerima kedatangan bank-bank lain," jelasnya.
Namun diskusi ABIF terus berlanjut. BI berharap, agar regulasi ini dapat menjadi petunjuk dan kesepakatan yang bisa dirampungkan pada tahun ini.
"Dengan adanya ABIF ini akan memungkinkan bank-bank Indonesia berekspansi ke negara-negara anggota ASEAN dan bukan saja menerima negara-negara anggota ASEAN," papar Agus.
Terkait dengan rencana arsitektur perbankan ke depan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dia sangat memahaminya. Namun lanjutnya, Indonesia tak mampu menghindar dari pentingnya konsolidasi antar bank-bank Indonesia seperti di Malaysia.
"Kita perlu membangun suatu bank yang kuat. Perlu ada konsolidasi, seperti di Malaysia, di Indonesia juga perlu ada konsolidasi untuk membentuk satu bank yang kuat dan sehat untuk ekspansi bahkan ke negara anggota ASEAN," tegasnya.
Agus menilai, Indonesia dan negara anggota ASEAN lain harus kualifikasi di ABIF. Sehingga ini akan menguntungkan bagi bank-bank Indonesia yang melebarkan sayap di negara lain.
"Kalau di satu negara anggota ASEAN bisa usulkan bank negaranya, nanti bank ini bisa ekspansi ke negara anggota ASEAN dengan memperoleh perlakukan bank domestik dari negara itu. Sehingga negara seperti Indonesia, kalau banknya ingin ekspansi ke Malaysia atau Singapura bisa memperoleh treatment di sana," tandas dia. (Fik/Gdn)
Tiga Bank Malaysia Bersatu, Ini Reaksi Bos BI
Indonesia dan negara anggota ASEAN lain harus kualifikasi di Asean Banking Integration Framework (ABIF).
Advertisement