Liputan6.com, Jakarta - Wacana Bank Indonesia (BI) untuk meluncurkan uang logam baru pecahan Rp 5.000 sempat menguak beberapa waktu lalu. Namun, rencana ini belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
"Belum akan berubah dalam waktu dekat," ucap Deputi Gubernur BI, Ronald Waas di kantornya, Jakarta, seperti ditulis Selasa (15/7/2014).
Alasan dia, saat ini pihaknya sedang sibuk mempersiapkan peluncuran uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bakal diedarkan pada 17 Agustus 2014.
"Kami kan sekarang akan menghadapi uang NKRI. Redenominasi (penyederhanaan nominal mata uang) juga masih dalam proses DPR. Kalau sebentar bikin ini, itu, tunggu dulu. Jadi pending," tutur Ronald.
Ronald mengaku, uang pecahan logam paling tinggi saat ini sebesar Rp 1.000. "Masyarakat kita emang pada suka bawa koin? Sukanya paling jarang-jarang. Sebenarnya uang Rp 25 perak saja masih laku, tapi orang suka menukarnya dengan permen. Dan terima-terima saja, padahal dia punya hak untuk ribut," pungkasnya.
Sebelumnya, BI berencana menerbitkan uang logam pecahan Rp 5.000 karena ingin mengembangkan peredaran uang logam. Alasannya karena lebih efisien dan tahan lama. Biaya pengedaran uang logam pun lebih murah. (Fik/Ahm)
BI Tunda Luncurkan Uang Logam Baru Pecahan Rp 5.000?
Saat ini Bank Indonesia sedang fokus mempersiapkan peluncuran uang NKRI baru yang akan diedarkan pada 17 Agustus 2014.
Advertisement