Sukses

Anggap Telepon Cuma Mainan, Western Union Lakukan Kesalahan Besar

Bukan sekali dua kali, sebuah perusahaan besar salah mengambil keputusan dan membuatnya harus menanggung rugi dalam jumlah besar.

Liputan6.com, New York - Bukan sekali dua kali, sebuah perusahaan besar salah mengambil keputusan dan membuatnya harus menanggung rugi dalam jumlah besar. Tak terkecuali Western Union Company, yang merupakan salah satu perusahaan komunikasi dan jasa keuangan di AS.

Kesalahan terbesar Western Union sebagai perusahaan telekomunikasi terjadi pada akhir 1800-an saat pihaknya menolak tawaran penggunaan telepon sebagai produknya. Pada 1877, Alexander Graham Bell menawarkan penjualan hak paten telepon, benda temuannya ke Western Union.

Setelah berhasil menguji coba fungsi telepon, Bell bersama sejumlah penyandang dana temuannya memang berniat menjadikannya sebagai produk komersial. Kala itu, Bell menawarkan penjualan hak paten telepon seharga US$ 100 ribu pada Western Union.

Sayangnya, Presiden Western Union, William Orton menolak membeli temuan baru itu mengingat dirinya telah memonopoli bisnis telegram. Melihat kesuksesan telepon hingga saat ini, sudah kepalang tentu Orten salah mengambil keputusan yang berdampak sangat besar bagi bisnisnya.

Berikut ulasan keputusan bisnis yang merugikan bagi Western Union seperti dikutip dari oddee.com, realbusiness.co.uk, facultybusiness.edu, Rabu (16/7/2014):

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Tolak Tawaran Bell, Western Union Sebut Telepon Cuma Mainan

Tolak Tawaran Bell, Western Union Sebut Telepon Cuma Mainan

Pada 1877, penemu telepon Alexander Graham Bell menawarkan hak paten telepon pada perusahaan telekomunikasi ternama di AS, Western Union. Kala itu, Western Union tengah merajai bisnis telegram di negara tersebut.

Merasa telepon merupakan temuan yang unik dan bernilai jual, Bell lantas menawarkannya pada Presiden Western Union, William Orton. Telepon tersebut ditawarkan dengan harga US$ 100 ribu.

Sayangnya, Bell gagal membuat Orlon tertarik pada temuannya tersebut. Alih-alih membelinya, Orton malah menganggap telepon sebagai benda yang tidak berguna dan memandangnya sebagai mainan.

Dia bahkan mengirim surat pada Bell dan mengatakan telepon bukan benda yang komersial. Itu hanya mainan listrik yang tak ada gunanya bagi perusahaan.

3 dari 4 halaman

Alasan Western Union Tolak Beli Hak Paten Telepon

Alasan Western Union Tolak Beli Hak Paten Telepon

Sebelum menolak tawaran Bell, induk usaha Western Union, Telegraph Company meminta pegawainya untuk mengkaji tawaran tersebut. Hasilnya ternyata sangat berbeda dengan keunggulan telepon sebenarnya.

Telepon mentransmisi suara melalui kabel telegraf. Menurut para investigator, suaranya sangat lemah saat kabel panjang digunakan penerima dan pembicara. Secara teknik, tim dari Western merasa alat tersebut tak bisa mengirim pesan dalam jarak jauh.

Tim tersebut juga menyatakan rencana Bell untuk memasang satu telepon di setiap kota. Gagasan tersebut dianggap konyol karena saat itu, masyarakat merasa telegraf dapat menyampaikan pesan lebih jelas dan rinci.

Terakhir, perusahaan telah mengembangkan berbagai inovasi dan peningkatan untuk telegrap sehingga tak ada alasan untuk keluar dari bisnis tersebut. Melihat fakta tersebut, Western Union menilai harga US$ 100 ribu terlalu tinggi mengingat telepon tidak berguna bagi perusahaan dan tim tersebut menyarankan untuk tidak membeli telepon.

4 dari 4 halaman

Bell Sukses Dirikan Bisnis dan Tandingi Western Union

Bell Sukses Dirikan Bisnis Sendiri dan Tandingi Western Union

Setelah produknya ditolak Western Union yang tengah merajai bisnis telegram, Bell tak lantas putus asa. Bersama sejumlah investor, dia lantas mengiklankan telepon secara langsung ke masyarakat.

Dalam iklannya, Bell mengatakan telepon merupakan alat untuk berkomunikasi jarak pendek. Untuk mengelola pesanan yang datang, Bell lantas mendirikan Bell Telephone Company.

Akhirnya, perusahaan lantas berhasil menyewakan lebih dari 5.500 unit telepon dengan harga rata-rata US$ 50 dan US$ 20 per pengguna. Harganya disesuaikan dengan jarak dan panjang kabel yang digunakan.

Kesuksesan bisnis Bell ternyata juga mengguncang dan menggoyahkan perusahaan Western Union. Kala itu, Western berada dalam pilihan besar, menandingi Bell atau mengakuisisinya.

Western Union lantas memutuskan untuk menjadi pesaing Bell Telephone Company. Persaingannya semakin ketat saat Bell berhasil menyewakan 56 ribu telepon. Akhirnya Western memutuskan untuk membeli hak paten telepon sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diputuskan Bell. (Sis/Ahm)

Â