Sukses

Gula Impor Membludak, Dahlan Berang

Di awal musim giling ini rendemen PG Jatiroto dan PG Semboro sudah mencapai 7 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menyesalkan membanjirnya gula impor di pasar Indonesia. Pasalnya, hal tersebut membuat membuat harga gula produksi dalam negeri menjadi jatuh.

"Memang telah terjadi pelanggaran secara terang-terangan dan terlihat kasat mata. Kok tidak ada yang menindak ya," jawab Dahlan saat mendapat pertanyaan dari para petani tebu mengenai membanjirnya gula impor ketika melakukan inspeksi ke Pabrik Gula (PG) Jatiroto Lumajang dan Pabrik Gula Semboro Jember, Jawa Timur, Sabtu (19/7/2014).

Menurut Dahlan, seharusnya gula impor tersebut tak masuk ke pasar Indonesia. Dengan tak terbendungnya gula impor tersebut, maka harga gula dalam negeri menjadi jatuh. "Ini sangat memukul semangat petani untuk memajukan pertanian tebu," ujar Dahlan.

Padahal, produksi gula dalam negeri sudah mulai membaik. Terbukti, lanjut Dahlan, PG Jatiroto dan PG Semboro kian terlihat bersih dan rapi dengan kinerja yang baik.

Di awal musim giling ini rendemen kedua pabrik gula tersebut sudah mencapai 7 persen yang akan terus naik seiring dengan datangnya musim kemarau.

Namun memang, jika musim hujan tak kunjung berhenti, maka kemungkinan besar capaian rendemen akan terganggu.

 Di tahun ini, PG Jatiroto ditarget menghasilkan produksi gula sebanyak 78.297 ton dengan rendeman 8,08. Sedangan PG Semboro ditargetkan bisa menghasilkan produksi gula di kisaran 90 ribu ton. (Yas/Gdn)