Sukses

Pemerintah Minta Pedagang Pasar Klender Tak Naikkan Harga Tinggi

Menko Perekonomian Chairul Tanjung berkomunikasi dengan para pedagang soal harga dalam kunjungan kerjanya bersama dengan sejumlah Menteri.

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan kerja para menteri ke Pasar Klender, Jakarta Timur menjadi ajang bagi pemerintah untuk berkomunikasi terkait stabilitas harga bahan pangan dan kebutuhan pokok. Apalagi saat momen menjelang Lebaran, kerap terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan.

Dari pantauan Liputan6.com ke Pasar Klender, Senin (21/7/2014), kedatangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung atau CT, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Pertanian Suswono disambut positif oleh para pedagang.

Di tempat aktivitas jual beli tersebut, para menteri berusaha berbaur mendekatkan diri dengan pedagang yang ditemuinya. Mulai dari pedagang daging ayam, pedagang telur, pedagang sayur, sampai pedagang daging sapi.

Saat memantau harga bumbu dapur, ketiga menteri ini saling bergantian bertanya kepada salah seorang pedagang. "Bu, harga bawang merah berapa?," kata CT.

Sang pedagang langsung menyahut "Naik Pak dari Rp 25 ribu di dua minggu lalu menjadi Rp 22 ribu per kilogram (kg) sekarang," ucap dia. Kemudian Mendag Lutfi juga ikut menimpal pertanyaan "Yang belanja banyak, Bu?. Pedagang menjawab "Ramai Pak, karena mau Lebaran," sambung dia.    

Mengakhiri perbincangan, CT menutupnya dengan mendoakan pedagang dan meminta agar tak menaikkan harga terlalu tinggi. "Terima kasih ya Bu, semoga dagangannya laku, tapi jangan naikkan harga terlalu mahal ya," pinta dia.

Hal yang sama juga dilakukan CT saat menyambangi pedagang telur ayam. Di Pasar Klender, harga telur ayam mengalami kenaikan Rp 1.000 dari Rp 19 ribu per kilo menjadi Rp 20 ribu per kg. "Harganya naik karena ongkos transportasinya naik juga," terang pedagang telur ayam itu.

CT pun langsung menanyakan soal keuntungan yang diraup pedagang dengan menaikkan harga barang. "Keuntungan ada kan? Boleh ambil untung, tapi harus di batas yang wajar ya Pak karena permintaan telur pasti tinggi karena orang pada bikin kue," paparnya.

Sementara di lapak ayam potong, CT juga meminta kepada pedagang daging ayam Suripah agar tak menaikkan harga ke depannya walaupun ada peningkatan harga ayam potong dari Rp 35 ribu menjadi Rp 30 ribu per ekor.

"Kalau naikkan harga ayam jangan banyak-banyak ya, Bu. Kasihan pembelinya, karena yang pentingkan barang ibu laku, jualannya banyak," cetus CT sumringah. (Fik/Ahm)