Liputan6.com, Washington - Perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat memang terkenal sering mengakuisisi sejumlah bisnis asing demi mencapai kepentingannya.
Baru-baru ini, perusahaan farmasi yang berbasis di Chicago, Abbvie juga telah sepakat untuk membeli perusahaan obat asal Inggris, Shire seharga US$ 54 miliar.
Mengutip laman Forbes, Selasa (22/7/2014), alasan para pengusaha AS, khususnya di bidang farmasi, bersemangat membeli sejumlah perusahaan asing adalah demi menekan pajak. Penekanan pajak ke jumlah yang lebih rendah memang dapat dilakukan dengan bekerjasama dan mengoperasikan bisnisnya di luar negeri.
Advertisement
Sama halnya seperti apa yang terjadi saat Abbvie mengakuisisi Shire. Semua itu dirancang secara sengaja guna menekan tarif pajak American Company yang terhitung cukup tinggi.
Aksi tersebut bahkan dilakukan perusahaan-perusahaan besar yang membuat pemerintah merasa tidak nyaman dengan taktik tersebut.
Â
Menteri Keuangan AS Jacob Lew mendorong Kongres untuk segera bertindak menghadapi sejumlah kesepakatan inversi tersebut. Sayangnya, belum ada kesepakatan antara partai Republik dan Demokrat mengenai metode untuk mengatasinya.
Mengurangi tarif pajak juga tampaknya menjadi alasan utama AbbVie menandatangani transaksi pembelian Shire. Awal pekan ini, perusahaan farmasi besar yang berbasis di sekitar Pittsburgh, Mylan Laboratories, juga mengumumkan akan membeli bisnis obat generik internasional Abbott Laboratories.
Kesepakatan jual beli senilai US$ 5,3 miliar itu memungkinkan Mylan untuk melakukan kerjasama dan berbisnis di Belanda. Mylan merupakan perusahaan milik Heather Bresch, putri Senator AS Joe Manchin dari Virginia Barat.
Ke depan, inversi guna merendahkan tarif pajak kemungkinan akan terus dilakukan kecuali pemerintah sergera turun tangan. Meski demikian, kini pemerintahan di parlemen tengah berdiskusi untuk mencegah lebih banyak akuisisi perusahaan asing yang berlatar penurunan jumlah pajak. (Sis/Nrm)