Liputan6.com, Jakarta - Arus mudik untuk jalur darat sepertinya tahun ini menjadi sedikit kompleks, terutama yang melewati jalur pantai utara (pantura).
Hal itu disebabkan karena putusnya Jembatan Comal yang berada di kota Pemalang, Jawa Tengah. Jembatan Comal sendiri berada di jalur utama pantura yang biasa digunakan para pemudik.
Putusnya jembatan tersebut tidak hanya berdampak bagi para pemudik, namun juga bagi para pengusaha batik yang berada di kota Pekalongan. Pekalongan sendiri seperti diketahui lebih dikenal sebagai kota sentra batik di Indonesia, selain Jogja dan Solo.
"Tukang batik pekalongan itu beberapa tutup, karena ya tidak ada yang mampir, sepi banget, jadi ya Lebaran kali ini betul-betul prihatin," kata Direktur Jendral Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso di Hotel Millenium, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Suroyo mengungkapkan apa yang ia sampaikan tersebut berdasarkan dari hasil inspeksinya pasca putusnya jembatan comal beberapa hari lalu.
Pengaruhnya ke para pengusaha batik itu dikarenakan jalur ke arah Jakarta mulai jembatan Comal menjadi sangat sepi kendaraan.
"Jadi sepi sekali, jadi dari pemalang setelah Comal itu kalau mau sampai ke Tegal bisa kecepatan tinggi, paling cuma bisa dua jam," katanya.
Dikatakan Suroyo, saat arus mudik menjadi salah satu waktu dimana para pengusaha batik memperoleh pundi-pundi pendapatan yang lebih besar dibanding hari-hari biasa.
Akibat putusnya jalur utara tersebut Kementerian Perhubungan mengeluarkan surat edaran kepada para PO untuk mengalihkan jalur trayeknya ke jalur selatan.
Kementerian perhubungan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum saat ini tengah berupaya untuk melakukan rekayasa lau lintas dan pembangunan kembali jembatan yang ditargetkan H-3 Lebaran jembatan dapat dilalui meski baru untuk kendaraan-kendaraan kecil. (Yas/Gdn)
Amblesnya Jembatan Comal Pengaruhi Omset Batik Pekalongan
Kementerian Perhubungan mengeluarkan surat edaran kepada para PO untuk mengalihkan jalur trayeknya ke jalur selatan.
Advertisement