Sukses

Keputusan Tol Atas Laut di Tangan Kementerian PU

Jalan tol yang diusulkan 60 persen berada di daratan sedangkan 40 persennya berada di atas laut.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Adityawarman menyatakan, pihaknya akan menyampaikan studi kelayakan pembangunan jalan tol atas laut ke kementerian Pekerjaan Umum akhir Juli.

"Tol atas laut akhir Juli nanti," kata Adityawarman dalam konfrensi pers kesiapan Jasa Marga menghadapi lebaran, di Kantor di Kantor Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng, Cililitan, di Jakarta, Senin (21/7/2014).

Adit mengungkapkan, Jasa Marga hanya pihak yang mengusulkan pembangunan tol atas laut, sedangkan untuk keputusan eksekusinya berada di tangan Kementerian Pekerjaan Umum.

"Fisibility Study yang lebih detail, nanti keputusannya di kementerian PU, ini inisiatif kami saja, yang menentukan menteri PU," tutur Adit.

Menurut Adityawarman, tol atas laut akan berhubungan dengan jalur nasional. "Karena jalan tol ini tidak mungkin tidak berhubungan primer nasional, karena harus terhubung dengan primer nasional, jalan tol tidak boleh lebih jauh dari jalan nasional," tuturnya.

Jalan tol juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilaluinya. "Ada teori jalan tol untuk pengembangan wilayah, coba lihat Cikampek sebelum jalan tol hutan belantara saja," ungkapnya.

Adityawarman menambahkan, jalan tol yang diusulkan 60 persen berada di daratan sedangkan 40 persennya berada di atas laut. Untuk wilayahnya yaitu jalur pantai utara pulau Jawa, dari Semarang hingga Surabaya.

"Daerah bagus, Semarang, Surabaya, Demak, Rembang, Cepu sampai Bojonegoro," paparnya.

Selain kementerian Pekerjaan Umum, rencana pembangunan jalan tol di atas laut tersebut juga akan dilaporkan ke presiden baru.

"Kami tunggu presiden dulu, kalau Presidennya Jokowi adanya tol laut, bukan tol di atas laut, kami mengajukan konsep saja," tutup Adityawarman sambil bergurau. (Pew/Gdn)