Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini tengah melakukan rekayasa lalu lintas bagi para pemudik yang terjebak macet di wilayah Pantura akibat putusnya Jembatan Comal di Pemalang.
Selain mengalihkan jalur menuju ke selatan, Kemenhub kini tengah memikirkan opsi lain untuk secara efektif mengurangi kemacetan di jalur tersebut.
Direktur Jendral Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso mengungkapkan dirinya akan mencoba berkoordinasi dengan PT ASDP dan satuan kerja pengamanan arus mudik untuk membuka jalur laut bagi para pengendara yang ingin mudik ke Jawa Tengah.
"Ini kami sedang mau tanyakan ke satkernya, kalau pemudik mau, bisa saya langsung sediakan, nanti pakai kapal roro, jadi daripada uangnya untuk mutar ke jalur selatan apa mau jika dipakai untuk bayar naik kapal saja? Kalau mau bagus sekali," kata dia seperti ditulis, Selasa (22/7/2014).
Suroyo menambahkan sebenarnya hal itu bisa direkayasa dengan solusi melalui penambahan volume kereta api dari Jakarta, hanya saja kondisi saat ini dikatakannya sudah penuh dan tidak dapat ditambah lagi.
Rencananya opsi pembukaan jalur laut ini nanti akan dimulai dari Dermaga di Tegal dan berakhir di Kendal, Jawa Tengah.
"Kendal itu kita punya pelabuhan bagus, besar, baru lagi, itu tinggal belum diserahkan saja dari proyeknya," jelasnya.
Saat ini, dirinya mengaku masih memiliki dua kapal ferry cadangan yang siap dioperasikan untuk kondisi-kondisi darurat seperti yang terjadi di jalur pantura tersebut.
"Pokoknya kapalnya ada, ada dua, kapal 750 JT, ya isinya 25-30 kendaraan campuran," pungkasnya. (Yas/Nrm)
Usul Kemenhub Urai Kemacetan Akibat Jembatan Comal Putus
Sebenarnya hal itu bisa direkayasa dengan solusi melalui penambahan volume kereta api dari Jakarta.
Advertisement