Liputan6.com,Jakarta - Calon presiden (capres)Nomor Urut 1 Prabowo Subianto menyatakan penolakan terhadap hasil pemilihan umum presiden (pilpres) yang saat ini tengah dilakukan rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lantas apa dampaknya bagi ekonomi nasional?.
Pengamat Ekonomi Toni Prasetyantono mengungkapkan penolakan itu seperti apa yang diprediksi sebelumnya. Namun apa yang dilakukan Prabowo tersebut hanya akan buntu sekedar pelaporan ke Mahkamah Konstitusi (MK) tidak akan sampai ke kontak fisik.
"Paling banter Prabowo akan appeal ke MK, bukan melakukan perlawanan secara fisik," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (22/7/2014).
Toni juga mengakui jika langkah Prabowo ini akan berdampak terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Tapi dugaan saya tidak terlalu banyak berpengaruh, jika dibandingkan terjadi bentrokan fisik, rally yang terjadi pada rupiah dan IHSG akan tertahan, tidak bisa maksimal," jelasnya.
Pada pukul 14.24 WIB, IHSG melemah 69,09 poin atau 1,35 persen ke level 5.056. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,69 persen ke level 866,40.
IHSG ini terus tertekan mencapai 1,5 persen atau 77,87 poin ke level 5.049,24 pada pukul 14.27 WIB. Seluruh indeks saham acuan utama melemah pada hari ini.
Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.140,87 pada pukul 10.48 WIB. Menjelang penutupan sesi pertama perdagangan saham hari ini, indeks saham terus melemah hingga ke kisaran 5.103.
Baca Juga
Setelah calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto menyatakan sikapnya terhadap pemilihan presiden 2014, IHSG makin tertekan mulai pukul 14.24 WIB.
Ada sebanyak 243 saham melemah sehingga menekan indeks saham. Sementara itu, 59 saham menguat dan 68 saham diam di tempat.Seluruh sektor saham juga melemah pada hari ini.
Advertisement
Sektor saham konstruksi memimpin penurunan paling tajam sebesar 2,64 persen. Lalu diikuti sektor saham infrastruktur melemah 2,51 persen dan sektor saham industri dasar merosot 1,87 persen.
Sementara itu, berdasarkan data RTI, nilai tukar rupiah juga melemah ke level Rp 11.602 per dolar Amerika Serikat. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) sempat berada di kisaran Rp 11.531 per dolar Amerika Serikat (AS). (Yas/Nrm)