Liputan6.com, Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) hingga saat ini masih terus memperjuangkan nasibnya untuk kembali terbang. Satu hal yang terus diusahakan untuk mengatasi persoalan Merpati adalah persoalan restrukturisasi hutang yang saat ini mencapai angka Rp 7,9 triliun.
Namun begitu, dari pemerintah saat ini belum menunjukkan perkembangan yang berarti mengenai proses tersebut. Bahkan pemerintah justru mengisyaratkan maskapai penerbangan perintis tersebut lebih baik tutup.
"Dari staf saya di Kementerian Keuangan mengisyaratkan, anginnya di sana, kenapa tidak ditutup saja, begitu," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di kantornya, Kamis (24/7/2014).
Namun begitu Dahlan mengaku masih akan meminta keterangan lebih jelasnya kepada pihak Kemenetrian Keuangan bagimana maksud dari angin tersebut. "Apakah konversi utang tersebut tidak disetujui atau bagaimana?," kata Dahlan.
Dahlan menegaskan apabila memang konversi utang tersebut tidak disetujui, maka tidak ada pilihan lain yaitu terpaksa menutup Merpati. "Ya memang tidak ada jalan keluar lagi," tegasnya.
Seperti diketahui, Dahlan menjelaskan untuk kembali menerbangkan Merpati ada tiga jalan yang harus dilakukan yaitu kuasi reorganisasi, konversi utang dan kerjasama operasi (KSO).
Harapan itu ditaruhkan Dahlan kepada panitia kerja DPR RI, namun hasilnya panja DPR RI hanya memutuskan beberapa rekomendasi kepada Kementerian BUMN yang sebenarnya hal itu terus dilakukan, termasuk salah satunya penggantian direksi. (Yas/Ahm)
Pemerintah Isyaratkan Merpati Ditutup
Menteri BUMN Dahlan Iskan masih mempertanyakan penyelesaian konversi utang PT Merpati Nusantara Airlines.
Advertisement