Sukses

5 Ciri Kena Bully di Kantor

Aksi 'bully' ternyata tak hanya terjadi di sekolah tapi juga marak menimpa para pegawai di tempat kerja.

Liputan6.com, New York - Aksi bully ternyata tak hanya terjadi di sekolah tapi juga marak menimpa para pegawai di tempat kerja. Sebuah penelitian bertajuk workplace bullying yang digelar lembaga pelatihan karir VitalSmarts membuktikan, sekitar 96 persen partisipan dalam survei pernah mengalami tindakan tidak menyenangkan di kantor.

"Aksi mem-bully tidak hanya terbatas pada tindakan fisik seperti memukul atau menendang. Lebih dari 70 persen kegiatan bully justru menyerang sisi emosional seseorang di tempat kerja," jelas Wakil Presiden VitalSmarts David Maxfield seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (25/7/2014).

Menurut dia, aksi tidak menyenangkan tersebut dapat muncul di mana saja, secara berulang kali, dan pada orang yang sama. Di tempat kerja, Anda bisa jadi kesulitan mengetahui apakah sedang di-bully atau tidak.

Berikut lima ciri Anda telah kena aksi bully di kantor:

1. Sarkasme dan pemberian julukan

Jenis bully yang seperti ini sering ditemukan di sejumlah perusahaan. Seringkali, ejekan atau julukan kasar disampaikan dalam bentuk candaan.

Dalam sejumlah kasus, jarang sekali pihak yang diejek merasa hal tersebut sebagai canda semata. Bahkan saat rekan kerja di kantor merasa itu lucu dan tertawa karenanya, pihak yang di-bully lebih sering merasa tersinggung.

2. Didiamkan atau tidak diajak ke sejumlah kegiatan kantor

Bully jenis ini biasanya dilakukan dengan mengabaikan rekan kerja yang tidak disukai. Tak hanya mendiamkan, biasanya Anda juga tidak diajak ke sejumlah kegiatan kantor.

3. Digosipkan

Menggosipkan rekan kerja lain di kantor merupakan salah satu aksi bully. Rumor yang disebarkan tentang Anda biasanya menyakitkan dan jarang sekali benar.

Membuat gosip dan rumor tentang rekan kerja di kantor biasanya dilakukan secara sengaja untuk membuatnya jatuh atau terlihat buruk.

4. Intimidasi

Tak hanya dalam bentuk halus, aksi bully juga biasanya dilakukan secara terang-terangan dengan mengintimidasi Anda. Salah satu cara mengintimidasi yang sering digunakan misalnya dengan mengancam Anda kehilangan pekerjaan yang sedang dilakukan.

Komentar-komentar negatif juga sering dilemparkan pada Anda agar tidak betah di kantor.

5. Tindakan fisik

Tindakan fisik saat aksi bully tidak selalu berarti melakukan aksi saling pukul. Kadang tindakan fisik sederhana seperti membanting pintu keras-keras atau berteriak juga merupakan salah satu bentuk bully yang sering terjadi. (Sis/Nrm)