Liputan6.com, Pyongyang - Mendapatkan warisan kekuasaan dari ayahnya, Kim Jong-Un mulai memimpin Korea Utara pada 2011. Duduk di kursi nomor satu tanpa bersusah payah sebelumnya ternyata mempengaruhi perangai Kim yang akhirnya gemar berfoya-foya dan tak jarang menggunakan uang negara.
Seperti ayahnya, Kim memiliki selera yang sangat tinggi. Tengok saja bagaimana pengiriman barang-barang mewah ke Korea Utara mengalami pelonjakan tajam sejak dirinya memimpin negeri.
Padahal, pendapatan rata-rata warga Korea Utara hanya sebesar US$ 1.500 atau Rp 17,3 juta (kurs: Rp 11.557/US$) dalam setahun. Dia juga dikenal sebagai sosok yang pemabuk dan senang menghabiskan harinya untuk berpesta pora.
Advertisement
Kehidupan mewahnya tak berhenti sampai di situ. Dia juga dikabarkan menjalin hubungan baik dengan superstar NBA Dennis Rodman hingga menyebutnya sahabat sejati.
Kabar yang merebak menghembuskan isu bahwa dirinya telah melakukan tindak korupsi demi memenuhi seluruh gaya hidupny. Berikut seluk beluk kepemimpinan dan dugaan aksi korupsi yang dilakukan Kim di negaranya seperti dikutip dari Forbes, BBC, The Richest dan sejumlah sumber lainnya, Jumat (25/7/2014)
Kim Jong Un, Presiden Termuda di Dunia
Kim Jong Un, Presiden Termuda di Dunia
Di usianya yang ke-28 tahun, Kim Jong Un mendapat warisan kekuasaan dari ayahnya untuk memimpin Korea Utara. Ayahnya, Kim Jong Il juga memimpin Korea Utara setelah mearisinya dari kakek Kim, Kim Il-Sung.
Dengan usianya yang baru menginjak 28 tahun saat itu, Kim didapuk sebagai pimpinan negara termuda di dunia. Kini Kim yang terkenal memiliki sifat yang sangat keras itu masih berusia 31 tahun.
Tak hanya kekuasaan yang diwarisi Kim tapi juga kebiasaan hidup mewah sang ayah. Korupsi diprediksi merajalela seiring dengan melonjaknya jumlah impor barang mewah ke Korea Utara.
Advertisement
Korupsi Merajalela di Korea Utara
Korupsi Merajalela di Korea Utara
Sekitar tiga tahun dalam masa kepemimpinannya, Kim terkenal sangat senang mengkonsumsi alkohol dan menggelar pesta hingga pagi. Tak hanya itu, volume barang impor juga tercatat melonjak tajam di tengah pendapatan masyarakat yang masih terbilang rendah.
Korupsi merajalela di kawasan Korea Utara yang membuat para penduduk merindukan kepemimpinan kakek Kim yang telah wafat pada 1994. Terbatasnya akses terhadap informasi membuat rakyat Korea Utara kesulitan mengumpulkan bukti korupsi yang dilakukan Kim.
Meski demikian, sebagian besar masyarakat sangat yakit, Kim telah melakukan aksi korupsi demi kepentingannya sendiri. Pengelolaan keuangan di Korea Utara sangat ketat, mengingat warganya bahkan mengirim uang secara sembunyi pada keluarganya di luar negeri.
Penyuapan Merupakan Kegiatan Sehari-hari di Korea Utara
Penyuapan Merupakan Kegiatan Sehari-hari di Korea Utara
Berada di bawah pemerintahan Kim, Korea Utara banyak dipenuhi aksi korupsi dan penyuapan. Bahkan kasus penyuapan telah menjadi santapan warga sehari-hari.
Warga harus menyuap badan pemerintah untuk setiap kegiatan yang dapat memberinya keuntungan. Tak ada satu rakyatpun yang menyatakan adanya peningkatan situasi ekonomi di masa pemerintahannya.
Kim Jong Un yang gemar hidup mewah bahkan beberapa kali gagal menerapkan sistem perekonomian di negaranya. Semasa pemerintahannya, Kim banyak ditakuti karena memiliki sifat diktator dan memiliki akses pada sejumlah senjata nuklir luar biasa. (Sis/Ahm)
Advertisement