Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga saat ini tidak memberikan kebijakan penyesuaian tarif terkait dialihkannya jalur bus dari semula melalui jalur utara menjadi jalur selatan akibat putusnya Jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah.
 Direktur Keselamatan Transportasi Darat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hotma Simanjuntak menjelaskan, tidak adanya penyesuaian tarif tersebut karena amblesnya Jembatan Comal adalah murni sebuah bencana.
"Memang mereka tidak melakukan komplain ke kami. Kalau mau disesuaikan seharusnya prosedurnya komplain, lalu kami verifikasi dan kaji, lalu baru kami berikan, tapi mereka semua itu maklum," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis, Sabtu (26/7/2014).
Hotma menegaskan sebagai Perusahaan Otobus (PO) antar kota antar provinsi mereka diharapkan harus tetap melayani trayek ke beberapa kota di Jawa Tengah melalui jalur alternatif hingga jembatan selesai diperbaiki.
Dijelaskan oleh Hotma, sarana angkutan bus ini dinilai sangat vital bagi para pemudik mengingat bus adalah moda pilihan calon pemudik setelah kereta api dan pesawat terbang.
Seperti diketahui sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengingatkan kepada seluruh PO untuk tidak menaikkan tarif perjalanan.
"Tarifnya tetap, Organisasi Angkutan Darat (Organda) kemarin sudah bareng saya katanya mereka tetap, jadi tidak boleh naik," katanya.
Akibat putusnya jalur utara melalui Jembatan Comal Pemalang tersebut Kemenhub akhirnya mengalihkan rute untuk bus ke jalur selatan melewati Temanggung dan Wonosobo. Rute tersebut menempuh jarak lebih panjang sekitar 60-70 kilo meter (km) dari rute utara. (Yas/Gdn)
Kemenhub Tak Mau Naikkan Tarif Bus
Angkutan bus dinilai sangat vital bagi para pemudik mengingat bus adalah moda pilihan setelah kereta api dan pesawat terbang.
Advertisement