Sukses

Di London, Orang Kaya Rusia Lebih Suka Sewa Dibanding Beli Rumah

Pada tahun lalu terjual 51 properti di London dengan harga di atas US$ 10 Juta.

Liputan6.com, London - Para orang kaya Rusia dituduh menjadi salah satu penyebab menggelembungnya harga-harga properti di London, Inggris. Namun menurut agen properti di kota tersebut, orang kaya Rusia ternyata lebih memilih untuk menyewa dibanding membeli.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (26/7/2014), orang asing mendominasi pembelian properti di London dalam beberapa tahun belakangan ini. Pembelian properti di London oleh para orang kaya ini merupakan salah satu bentuk diversifikasi portofolio investasi atau menjadi salah satu instrumen safe haven.

Akibatnya maraknya pembelian properti di London oleh orang asing ini, harga properti di kota tersebut melambung tinggi dan menjadi salah satu penyebab naiknya angka inflasi.

Banyak kalangan menuduh, para orang kaya Rusia menguasai pembelian properti di London. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah safe haven saat krisis di Ukraina terus meningkat.

Namun menurut Kepala Eksekutif London Central Portfolio, broker properti eksekutif, Naomi Heaton, tuduhan tersebut tidak bisa dibuktikan. Menurutnya, orang-orang Rusia hanya menguasai sedikit dari properti mahal di London.

"Pada tahun lalu terjual 51 properti dengan harga di atas US$ 10 Juta, orang Rusia hanya menguasai tak lebih dari 2 persen saja," jelasnya.

Menurutnya, sebagian besar orang Kaya Rusia tersebut justru lebih suka menyewa. Naomi melanjutkan, orang-orang Rusia khususnya mahasiswa lebih memilih untuk menyewa properti di London dibanding dengan orang kaya dari negara-negara lainnya.

Agen Properti lainnya, Knight Frank mengatakan, para pembeli asing saat ini telah menurun porsinya. Di tahun hanya ada 47 persen orang asing yang menguasai kepemilikan properti mahal di London.

Angka tersebut turun jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 64 persen dan di tahun 2012 yang hingga 73 persen.

Investasi dari para orang kaya dari negara Rusia telah turun di tahun ini. (Gdn)

Video Terkini