Sukses

10 Negara Paling Menguntungkan untuk Bisnis (I)

Faktor pajak, investasi dan kebijakan ekonomi suatu negara juga menjadi pertimbangkan untuk membangun bisnis.

Liputan6.com, New York - Apakah perusahaan berhasil atau gagal tergantung dari kualitas, inovasi, dan kecerdikan ide bisnis yang diajukan.Namun lokasi merupakan faktor yang sering diabaikan meski pun fakta bahwa hal itu dapat membuat perbedaan terutama dalam iklim ekonomi yang sulit saat ini.

Selain itu, pajak, investasi dan kebijakan bisnis suatu negara juga menjadi pertimbangan bagi pengusaha. Berikut 10 negara yang paling memberikan keuntungan dalam berbisnis terutama bagi investor dalam berbisnis seperti dikutip dari The Richest, Minggu (27/7/2014):

1. Irlandia

Naik enam peringkat dari tahun sebelumnya, Irlandia mencuri posisi teratas dalam peringkat negara terbaik untuk berbisnis. Meski pun resesi besar dialami Irlandia sejak 2008, dan membutuhkan paket bailout sekitar US$ 113 miliar dari pemerintah Eropa lainnya dan International Monetary Fund (IMF, negara ini mampu kembali berdiri di kaki sendiri.

Peringkat Irlandia yang masuk jajaran negara terbaik untuk berbisnis karena mencatatkan beban pajak rendah, perlindungan investor dan kebebasan yang menjanjikan. Selain itu, tenaga kerja terdidik serta 12,5 persen tarif pajak perusahaan sangat menarik bagi bisnis.

Faktor bahasa juga menjadi plus besar bagi perusahaan. Google, Twitter, Facebook, Linkedln memilih Dublin sebagai lokasi ideal untuk kantor pusat mereka di Eropa.

2. Selandia Baru

Selandia Baru masih masuk peringkat tertinggi dalam daftar tempat terbaik untuk melakukan bisnis saat ini. Meski pun perekonomian negara itu terkecil di antara daftar 10 negara yang masuk tempat terbaik untuk memulai bisnis, namun negara ini tercatat salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat sekitar 2,5 persen pada 2013.

Selandia Baru menerima skor terbaik dalam empat dari sebelas kategori yang digunakan untuk mengukur keramahan bisnis suatu negara. Apa yang paling menonjol adalah kebebasan dan perlindungan investor dengan menawarkan kurangnya birokrasi dan korupsi.

Seseorang mendapatkan sedikit pembatasan untuk membangun dan menjalankan bisnis di Selandia Baru. Bahkan proses memulai bisnis dari satu hingga tiga hari.

3. Hong Kong

Meski pun pertumbuhan ekonomi Hong Kong melambat untuk perdagangan dan keuangan pada 2013, produk domestik bruto (PDB) masih tumbuh sebesar 1,4% menjadi US$ 263 miliar.

Menurut Forbes, Hong Kong menduduki peringkat sangat baik untuk perlindungan investor, kebebasan perdagangan, beban pajak, dan birokrasi. Hong Kong memiliki sikap terbuka terhadap perdagangan internasional, dan sedikit bagi investasi asing.
Selain itu, suasana Hong Kong juga mendukung pembentukan bisnis dan inovasi. Pemerintah bakan memberikan subsidi usaha kecil dan menengah.

4. Denmark

Skor Denmark sangat baik untuk bisnis didorong dari beban dan pajak dan risiko korupsi rendah. Selain itu, tenaga kerja Denmark berpendidikan tinggi dan PDB per kapita termasuk tertinggi di dunia, serta ada insentif tambahan untuk investasi di negara ini.

Denmark juga sangat terbuka untuk perdagangan global dan investasi yang membuat ekonominya salah satu di dunia yang paling kompetitif dan fleksibel. Memulai sebuah bisnis hanya membutuhkan empat prosedur di Denmark, dan persyaratan modal minimum pun berkurang.

Hal menarik investor untuk berinvestasi yaitu pasar tenaga kerja efisien berkat peraturan perekrutan dan pemecatan yang relatif fleksibel dan stabilitas moneter mapan.

5. Swedia

Dibutuhkan hanya 3 prosedur dan 16 hari untuk memulai bisnis di Swedia. Meski pun persyaratan perizinan bisa mahal dan memakan waktu, Swedia merupakan salah satu negara paling ramah untuk bisnis di dunia. Peringkat pertama secara keseluruhan terutama teknologi dan inovasi.Tenaga kerja Swedia berpendidikan tinggi dan produk domestik bruto (PDB) per kapita termasuk yang tertinggi di dunia. (Ahm/)