Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menilai bahwa Indonesia tidak perlu khawatir menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Menurut mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini, berlangsungnya MEA pada akhir tahun depan hanya berupa perayaan semata. Pasalnya saat ini perdagangan bebas sudah mulai dirasakan di Indonesia.
"Saya tidak khawatir akan MEA, karena barang-barangnya sudah lama masuk ke sini, nanti hanya ceremoninya saja," ujarnya disela-sela acara Open House Idul Fitri di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Senin (28/7/2014).
Menurut Chatib, yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah merubah cara pandang soal perdagangan antar negara ini. Dia menyatakan, dalam pergaulan internasional, Indonesia pasti melakukan kegiatan ekspor maupun impor. Kedua hal tersebut tidak bisa dihindarkan.
"Cara kita melihat harus berubah, tidak ada negara yang ekspor saja, nanti tidak ada perdagangan, pasti ada impor. Kalau barang di dalam domestik kurang kita impor, kalau lebih kita ekspor. Itu fenomena yang biasa," lanjutnya.
Chatib mengungkapkan, yang perlu dipikirkan saat ini yaitu strategi untuk bisa memanfaatkan pasar tunggal ASEAN ini secara maksimal.
"Sekarang sudah saatnya Indonesia menjadi pemain regional. Dulu waktu saya di Semen Gresik, kita lihat permintaan semen setahun tumbuh 15 persen, sedang produksi cuma tumbuh 7 persen. Itu berarti sisanya impor. Dari pada impor dari perusahaan orang lebih baik beli perusahaan di luar negeri, jadi ketika impor, impor dari perusahaan sendiri. Indonesia harus melihatnya begitu," tandasnya. (Dny/Gdn)
Menkeu: RI Tak Perlu Takut Hadapi MEA 2015
Indonesia perlu memikirkan strategi untuk bisa memanfaatkan pasar tunggal ASEAN secara maksimal.
Advertisement