Sukses

Menteri Ini Belajar Stabilkan Harga dari Soeharto

Pemerintah memperkirakan inflasi berada di bawah 1 persen pada Juli 2014 terendah dalam sejarah kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memperkirakan laju inflasi pada Juli ini akan berada di bawah satu persen. Di balik optimistis tersebut, ada cerita menarik yang dikisahkan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung atau CT mengenai caranya dalam menstabilkan harga guna menekan inflasi serendah mungkin.

Dalam kesempatan halal bi halal, seperti ditulis Selasa (29/7/2014), CT memprediksi inflasi bulan ketujuh tahun ini akan berada di level 0,8 persen.

"Saya sudah ngecek ke Badan Pusat Statistik (BPS) di mana sampai minggu ketiga masih 0,7 persen. Mudah-mudahan jika dalam dua atau tiga hari ini nggak ada apa-apa, inflasi bisa di bawah satu persen atau 0,8 persen," ungkapnya di Jakarta.

Jika ini terjadi, CT mengklaim, inflasi Lebaran 2014 ini merupakan yang terendah selama pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Dia mengakui, kebijakan pengetatan moneter oleh Bank Indonesia mempengaruhi permintaan. Namun, lanjutnya, berkat koordinasi baik dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, maka harga-harga bahan pangan cenderung stabil.

"Kami juga mengontrol spekulan-spekulan. Jujur saja, saya memang ngancem-ngancem sedikit," ucapnya.

Selain itu, pengendalian harga yang berdampak pada inflasi sangat cepat dilakukan pemerintah karena ditopang dari latar belakang CT sebagai pengusaha. Pemilik supermarket modern Carrefour ini, mengaku langsung bergerak ketika terjadi perubahan harga bahan pangan di pasar.

"Saya ini orang pasar, jadi ketika ada pergerakan sedikit saja saya tahu. Misalnya waktu harga daging ayam dan telur ayam naik, saya langsung bergerak. Bilang ke Menteri Perdagangan. Ini kebijakan saya yang paling berhasil," klaim dia.

Akibat keberhasilannya menjaga stabilisasi harga ini, CT mengatakan, dirinya kerap memperoleh pujian dari para Ibu.

"Tadi saya terima banyak pujian dari Ibu-ibu. Pembantu saya yang pulang kampung pun ikut dapat pujian di kampungnya. Di sinilah saya mempelajari betul kenapa Pak Soeharto bisa sampai 32 tahun berkuasa? Karena harga-harga ditekan," tutupnya. (Fik/Ahm)