Liputan6.com, Washington - Aksi filantropi yang semakin populer di masyarakat membuat miliarder datang dengan ide-ide baru untuk menyumbangkan sebagian kekayaannya kepada badan amal yang mereka miliki.
Studi yang dilakukan oleh Wealth Insight, sebuah lembaga riset Wealth Management, menyebutkan terjadi peningkatan jumlah orang kaya untuk memberikan sumbangan bagi amal badan budaya. Ini termasuk sumbangan untuk promosi seni untuk meningkatkan fasilitas di museum.
Ditulis dalam laman Bornrich, yang dikutip Jumat (1/8/2014), lembaga akademisi dan masalah kesehatan juga masuk dalam daftar prioritas jutawan. Sementara itu, hak-hak asasi manusia dan isu militer tidak menyertakan sumbangan amal terkemuka mereka.
Dalam riset tersebut terlihat bahwa jutawan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa cenderung mengamalkan dananya ke bidang kesehatan dan budaya. Selain itu, mereka juga fokus meningkatkan kebutuhan terutama bagi orang kurang mampu dalam pendidikan di negara berkembang.
Adapun 20 persen dari badan amal di AS untuk masalah kesehatan. Lalu sekitar 19,7 persen dana amal untuk pendidikan. Situasi ini berbeda dengan di Asia. Biasanya jutawan mengalokasikan dana amalnya untuk kebutuhan pendidikan yang mencapai lebih dari 27 persen.
Temuan lain dari survei Wealth Insight yaitu sebagian besar jutawan ini membuat sendiri badan amalnya dan berkontribusi signifikan dari keuntungan mereka untuk tujuan amal. (Ahm/Gdn)
Orang Terkaya Dunia Makin Giat Beramal
Jutawan di Amerika Serikat biasanya menggunakan dana amal sebagian besar untuk kesehatan, lalu disusul pendidikan.
Advertisement