Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara kepulauan, Indonesia dinilai masih belum mengoptimalkan peranan transportasi laut. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan volume barang yang melalui pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang rendah.
Ketua Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan, rendahnya pertumbuhan arus barang melalui pelabuhan-pelabuhan ini terutama disebabkan oleh kinerja pelabuhan yang terkendala oleh kondisi infrastruktur seperti kedalaman kolam pada beberapa pelabuhan di Indonesia yang hanya sekitar 6 meter.
Menurut dia, kondisi ini membuat kapal berukuran besar yang bisa mengangkut barang secara lebih efisien tidak bisa berlabuh di pelabuhan tersebut.
"Sebagai perbandingan, pelabuhan-pelabuhan di Singapura dan Malaysia memiliki kedalaman kolam lebih dari 16 meter," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (3/8/2014).
Selain masalah kedalaman, Setijadi mengungkapkan ada beberapa kendala yang mengganggu juga kinerja pelabuhan-pelabuhan di Indonesia seperti dermaga pelabuhan relatif pendek, fasilitas kepelabuhanan, terutama jumlah dan kapasitas peralatan bongkar muat yang secara teknis sudah tidak memadai.
Setijadi menyatakan kondisi infrastruktur pelabuhan-pelabuhan di Indonesia saat ini tergambar dari The Global Competitiveness Index 2013-2014 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum. Pada laporan tersebut, infrastruktur pelabuhan Indonesia hanya berada pada peringkat ke-89 dari 148 negara.
"Sebagai perbandingan, Malaysia peringkat ke-24 dan Thailand ke-56," tandasnya. (Dny/Ndw)
Infrastruktur Pelabuhan RI Tertinggal dari Malaysia dan Thailand
Infrastruktur pelabuhan Indonesia hanya berada di peringkat ke-89 dari 148 negara.
Advertisement