Sukses

Hydropolis, Hotel Bawah Laut Termewah di Dunia

Hebatnya, negara yang terkenal gersang, Uni Emirat Arab justru berambisi membangun hotel bawah laut paling mewah yang pernah ada di dunia.

Liputan6.com, Dubai - Gagasan pembangunan hotel di bawah laut memang bukan pertama kali dicetuskan di Dubai. Hebatnya, negara yang terkenal gersang, Uni Emirat Arab justru berambisi membangun hotel bawah laut paling mewah yang pernah ada di dunia.

Hydropolis, nama hotel bawah laut tersebut, telah dibangun sejak 2007 dan awalnya diprediksi dapat rampung dibangun pada 2009. Sayangnya, kendala dana menghambat pembangunan tersebut dan membuat konstruksinya berjalan lamban hingga sekarang.

Ke depan, rencananya hotel tersebut akan memiliki komplek penginapan dengan 220 kamar di dalamnya. Para pengunjung hotel dapat menikmati langsung pemandangan bawah laut sambil melakukan kegiatan sehari-hari.

Hotel yang menelan biasa pembangunan hingga triliunan rupiah tersebut akan menjadi proyek konstruksi kontemporer terbesar di dunia. Bayangkan saja, hotelnya dibangun di atas lahan seluas 260 hektare di bawah laut.

Gagasan super keren ini menjadi semakin menarik mengingat Dubai merupakan kota yang terkenal panas dan dipenuhi padang pasir. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan imajinasi tersebut? Bagaimana proses pembangunannya?

Berikut ulasan mengenai Hydropolis, bangunan yang akan menjadi hotel bawah laut paling mewah di dunia seperti dikutip dari underwatelhotedubai.net, cracked.com, gizmag.com dan sejumlah sumber lainnya, Senin (4/8/2014):

2 dari 4 halaman

Biaya Membangun Hydropolis

Proses mewujudkan mimpi pembangunan hotel bawah laut termewah di dunia, Hydropolis, dimulai sejak 13 Desember 2007. Hotel tersebut dibangun sedalam 66 kaki di bawah laut.

Jika rampung nanti, bangunan tersebut juga akan menjadi hunian dengan jarak paling dalam di bawah laut. Dengan modal sebesar 300 juta pound sterling atau setara Rp 5,93 triliun, sejumlah teknisi memperoleh tantangan besar untuk memanjakan para tamu hotel yang ingin menikmati damai dan indahnya tinggal di bawah laut.

Meski ditargetkan rampung pada 2009, faktanya kendala dana menghambat pembangunan hotel mewah tersebut. Hingga Februari 2013, hanya 20 persen dana yang dibutuhkan berhasil dipenuhi.

Sejauh ini, proses pendanaan konstruksi hotel masih dibiayai Dubai Development and Investment Authority (DDIA).

3 dari 4 halaman

Berbagai Fasilitas

CEO Hydropolis Group Joachim Hauser menyusun sebuah tim khusus yang beranggotakan para spesialis konstruksi kapal selam untuk merancang dan membangun hotel Hydropolis sejak awal 2000-an.

Bahkan sebelumnya, Hauser yang sangat berambisi telah melakukan sejumlah riset besar yang membuat tantangan finansial dan teknis pembangunan hotel semakin berat.

Terdapat tiga elemen penting yang dapat mengantarkan para pengunjung hingga bisa menikmati pemandangan laut di bawahnya.

Ketiga elemen tersebut yaitu, stasiun kereta di darat, pusat penyambutan para tamu dan terowongan yang menghubungkan daratan dengan Hydropolis.

Di dalamnya, para tamu akan dijamu dengan pemandangan super indah berisi kehidupan bawah laut. Terdapat sebuah restoran dan bioskop super modern yang menunjukkan evolusi kehidupan bawah laut.

Selain itu, para tamu juga dapat menyaksikan fakta-fakta histrosi mengenai arsitektur hotel bawah laut tersebut.


4 dari 4 halaman

Pembangunan Terhenti Sementara

Lahan properti di mana hotel tersebut dibangun tercatat merupakan milik pangeran Dubai Mohammed Bin Rashid Al Maktoum. Hotel ini juga nantinya akan menjadi kepemilikan terakhirnya dari deretan pantai di wikayah tersebut.

Demi mengubah mimpi hotel bawah laut tersebut menjadi kenyataan, proyek tersebut terkenal sangat spektakuler. Sekitar 150 perusahaan terlibat dalam pembangunannya.

Namun sayang, karena kendala finansial, tahap terakhir pembangunan hotel masih belum bisa dipastikan hingga kini. Meski begitu, para pemilik dan pengembang hotel tetap yakin dapat menyambut sekitar 3.500 tamu per hari. (Sis/Nrm)