Liputan6.com, Jakarta - Langkah Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membatasi penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi langsung berdampak kepada pendapatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
Pengawas Lapangan SPBU 34.10402 Salemba, Jakarta Pusat, Agus Tryogo mengatakan, sejak diberlakukan aturan pembatasan penjualan BBM Bersubsidi tersebut, pemasukan dari penjualan bahan bakar menurun.
"Penjualan agak sepi. Dari angkutan, dari mobil pribadi," kata dia saat berbincang Liputan6.com, Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Agus mengatakan, sebelum peraturan ini resmi berlaku pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan memasang spanduk yang isinya tidak dijual lagi bahan bakar solar subsidi.
Agus melanjutkan, menurunnya penjualan dikarenakan pelanggan solar bersubsidi belum melakukan penggantian dengan solar non subsidi.
"Kalau beralih belum, banyak yang pindah SPBU lain, karena dia yang murah dulu," katanya.
Untuk diketahui, sesuai dengan Surat Edaran BPH Migas Nomor 937/07/Ka BPH/2014 tanggal 24 Juli 2014, Pertamina sebagai salah satu badan usaha penyalur BBM bersubsidi tidak lagi menjual Solar bersubsidi di Jakarta Pusat mulai tanggal 1 Agustus 2014.
Sementara, Kepala SPBU 31.103.03 Cikini, Jakarta Pusat, Eko Hadi mengatakan, sebelum peraturan tersebut mulai berlaku pihaknya telah memberi edaran kepada para pelanggan yang biasa membeli solar. "Kami dari sebelum hari H, mengirim brosur," kata dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah memasang spanduk yang diberikan Pertamina agar pelanggan tahu jika bahan bakar solar jenis subsidi sudah tidak dijual di tempatnya.
Penghentian BBM subsidi jenis solar, menurutnya tak berpengaruh pada penjualan BBM di SPBU tempatnya bekerja. Hal tersebut dikarenakan BBM jenis tersebut bukan mayoritas penjualan di SPBU tempatnya.
"Di sini kebanyakan premium, pertamax. Kalau solar standar, jauh banget," pungkasnya. (Amd/Gdn)
Pencabutan Solar Subsidi Kurangi Pemasukan SPBU
SPBU telah memasang spanduk yang diberikan Pertamina agar pelanggan tahu jika bahan bakar solar jenis subsidi sudah tidak dijual.
Advertisement