Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengakui sosialiasi pembatasan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi belum sukses.
Jero mengakui, selama sepekan ini tersebar kabar yang salah tentang pengendalian BBM bersubsidi tersebut. Hal ini diakuinya karena sosialisasi belum sukses.
"Ditataran publik pada minggu ini terjadi penjelasan yang saya lihat bisa salah ditangkap, mungkin sosialisasi belum sukses. Penjelasan kurang rapi, sehingga publik agak panik," kata Jero, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (5/7/2014).
Jero mengungkapkan, pengendalian BBM subsidi dilakukan agar kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 46 juta kilo liter (KL) cukup hingga akhir tahun. Hal itu karena, tanpa pengendalian ini maka kuota solar akan habis di akhir November dan untuk premium habis pada 19 Desember.
Advertisement
"Inilah yang membuat kami keluarkan kebijakan agar kuota 46 juta KL cukup hingga 31 Desember," tutur Jero.
Jero pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Hal itu karena pengendalian yang dilakukan bukan karena BBM yang akan habis, tetapi untuk menjaga kuota subsidi sampai akhir tahun.
"Ini pengendalian, jangan persepsinya akan langka akan habis. Tidak habis yang dibatasi bersubsidi, yang non subsidi banyak sekali," pungkasnya. (Pew/Ahm)