Liputan6.com, Jakarta - Terdapat 50 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta yang sudah menerapkan pencatatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan tehnologi Radio Frequency Identification (RFID).
Direktur Pemasaran Niaga Hanung Budya mengatakan, saat ini pemasangan RFID Di Jakarta sudah hampir 90 persen, yang tersebar di 50 SPBU. Sementara jumlah kendaraan yang sudah dipasang RFID hingga 300 ribu.
"Full online 50 SPBU kendaraan. Sudah dipasang 300 ribu kendaraan. Kedepan solar karena rawan. Penyimpangan," kata Hanung di Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Dia mengungkapkan, pada tahap awal RFID berfungsi sebagai pendeteksi konsumsi BBM bersubsidi. Namun kedepannya jika sudah mendapat payung hukum dari pemerintah RFID bisa menjadi alat pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.
"RFID adalah alat untuk monitor, kedua setelah ada yang hukum menjadi alat kontrol pengendalian, dengan melaksanakan RFID ada biaya tambah tapi tidak mengkalim pemerintah, ini usaha Pertamina supaya penyaluran BBM bersubsidi tetap sasaran," papar dia.
Hanung mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan uji coba RFID di Kalimantan Tengan dan Kalimantan Selatan, dari uji coba tersebut mendapat hasil yang memuaskan. "Kita sudah uji coba di kalteng kalsel hasilnya sangat bagus semua terdeteksi," tuturnya. (Pew/Nrm)