Sukses

Harga Emas Terdongkrak Ketegangan Rusia dan Amerika

Rally harga emas terus terjadi setelah Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski mengatakan, pasukan Rusia siap menyerang Ukraina.

Liputan6.com, New York - Harga emas naik ke level tertinggi dalam dua pekan ini terimbas kekhawatiran ekonomi di zona Eropa dan juga ketegangan antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS).

Seperti ditulis oleh The Wall Street Journal, Kamis (7/8/2014), harga emas untuk pengiriman Desember menguat US$ 22,90 atau 1,8 persen ke level US$ 1.308,20 per troy ounce.

Harga tersebut merupakan penutupan tertinggi sejal kontrak yang dilakukan pada 21 Juli dan membukukan kenaikan terbesar dalam satu hari sejak 19 Juni.

Italia kembali jatuh ke dalam resesi untuk ketiga kalinya sejak tahun 2008. Hal tersebut membuat pemulihan perekonomian di zona Eropa kembali tersandung. Produk Domestik Bruto Italia turun 0,2 persen pada kuartal kedua tahun ini.

Berita tersebut membebani kenaikan saham-saham di kawasan Eropa dan membuat harga emas melambung sebagai alternatif investasi.

Rally harga emas terus terjadi setelah Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski mengatakan bahwa pasukan Rusia siap untuk melakukan tekanan lebih dalam atau menyerang Ukraina.

Konflik di Ukraina dan juga Timur Tengah yang berlangsung selama beberapa bulan ini membuat harga emas terus melambung. Pada Rabu kemarin, Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani sebuah dekrit yang memberlakukan pembatasan impor bahan pertanian dari negara-negara yang memberikan sanksi kepada Rusia.

"Pelemahan di pasar saham dan konflik di Ukraina membuat beberapa pelaku saham memilih untuk melakukan antisipasi," jelas Direktur Kitco, Peter Hug.

Harga perak juga mengalami kenaikan1 persen menjadi US$ 20,02 per troy ounce untuk kontrak September. Emas dan perak mempunyai gerak yang sama selama ini karena pelaku pasar melihat bahwa ada keterkaitan antara emas dan perak. (Gdn)