Sukses

FAO: Harga Pangan Dunia Terus Merosot

Harga pangan seperti jagung, gandum dan beberapa biji-bijian lainnya bahkan menyentuh level terendah tahun ini.

Liputan6.com, New York - Organisasi Pangan dan Pertanian global (FAO), harga-harga pangan dunia tercatat merosot selama empat bulan terturut-turut. Harga pangan seperti jagung, gandum dan beberapa biji-bijian lainnya bahkan menyentuh level terendah tahun ini.

Mengutip laman Xinhua, Jumat (8/8/2014), rata-rata indeks harga pangan dunia versi FAO berada di level 203,9 poin pada Juli. Angka tersebut lebih rendah 4,4 persen daripada Juni.

Harga-harga gandum dan sereal tercatat jatuh 5,5 persen dibandingkan pada Juni. Kondisi itu disebabkan tingginya produksi jagung dan gandum.

Sementara itu, harga beras juga tercatat merosot menyusul penundaan penjualan komoditas Thailand. Harga gandum dan sereal kini hampir 17 persen lebih murah dibandingkan tahun lalu.

Selain itu, harga minyak sayur juga tercatat melemah sekitar 4,1 persen dibandingkan pada Juni. Tingginya produksi minyak sawit ikut mempengaruhi pelemahan harga tersebut.

Tak hanya itu, harga susu juga tercatat jatuh 4,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya akibat rendahnya permintaan pada Juni dan produksi yang menguat di Uni Eropa.

Meski begitu, harga daging justru naik 1,8 persen disusul harga gula yang tercatat lebih mahal 0,4 persen. Harga daging naik akibat didorong kuatnya permintaan sapi dari China dan sejumlah importir Asia besar lainnya.

Proyeksi pangan dunia yang dirilis FAO mengacu pada 55 jenis pangan dan 73 perbedaan harga di lima kelompok komoditas pangan terbesar dunia. (Sis/Ndw)