Liputan6.com, Jakarta - Dewan Energi Nasional (DEN) menilai pemerintah belum benar-benar menjalankan langkah efisiensi terkait penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Sekjen DEN, Hadi Purnomo mengatakan, dalam hal efisiensi BBM bersubsidi, sampai saat ini pemerintah
hanya fokus pada penertiban penyaluran saja, tetapi belum mengarah pada penggunaannya.
"Pemerintah jangan fokus pada suplai BBM bersubsidi saja. Tapi memperhatikan efisiensi penggunaan ke masyarakat. Apa sudah baik selama ini?," ujar Hadi di Jakarta, Jumat (8/8/2014).
Hadi menilai, pemerintah harus menghimbau masyarakat agar ikut melakukan efisiensi dan membenahi akses infrastruktur transportasi agar yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi beralih menggunakan transportasi umum, sehingga mengurangi konsumsi BBM.
"Ini bukan membatasi, karena selama ini efisiensi ini saya pikir tidak terapkan dengan baik. Dari sisi masyarakat perlu diimbau, dan pemerintah sendiri perbaiki akses infrastruktur serta transportasinya," papar dia.
Selain itu, dengan memperbaiki etika berkendara di jalan raya juga dapat mengurai kemacetan. Pasalnya dalam kondisi macet kendaraan memerlukan energi yang lebih banyak.
"Ketika masyarakat dalam berlalu lintas tidak mempunyai etika yang baik dan menimbulkan kemacetan. Itu kan membakar energi. Jadi jangan dipandang dari sisi suplai, tapi demand harus disiapkan secara baik," pungkas dia. (Pew/Nrm)
Pemerintah Diminta Fokus Urusi Penggunaan bukan Penyaluran BBM
Pemerintah harus menghimbau masyarakat agar ikut melakukan efisiensi dan membenahi akses infrastruktur transportasi.
Advertisement