Sukses

Malaysia Airlines akan Keluar dari Bursa Saham Usai 2 Tragedi

Tahun ini, Malaysia Airlines mendapatkan hantaman berat setelah dua pesawatnya mengalami tragedi maut dalam kurun waktu empat bulan saja

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, Malaysia Airlines mendapatkan hantaman berat setelah dua pesawatnya mengalami tragedi maut dalam kurun waktu empat bulan saja.

Dua kecelakaan yang menelan korban hingga lebih dari 500 jiwa tersebut akhirnya memaksa pemerintah untuk turun tangan mengelola operasi penerbangan Malaysian Airlines System (MAS).

Mengutip laman Reuters, Jumat (8/8/2014), lembaga dana investasi milik negara di Malaysia, Khazanah Nasional Bhd berencana membayar 1,38 miliar ringgit untuk membeli kembali seluruh saham MAS yang beredar di publik. Khazanan Nasional menawarkan pembelian 27 sen per lembar saham MAS yang tidak dimilikinya.

Dengan begitu, Khazanah siap menggelontorkan dana hingga 1,38 miliar untuk membeli seluruh saham yang kini beredar di publik.

Langkah tersebut telah lama dibahas usai perusahaan penerbangan milik negara tersebut kehilangan dua pesawatnya tahun ini.

Tragedi itu semakin melukai operasi penerbangan MAS yang memang tengah berjuang mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan ketat maskapai penerbangan murah di Asia.

Perusahaan menunjukkan kinerja yang semakin buruk setelah dihantam penurunan penjualan tiket saat pesawat MH370 hilang tanpa jejak bersama seluruh penumpangnya pada 8 Maret. Dana operasi penerbangan MAS juga tercatat memburuk saat itu.

MAS semakin kesulitan mempertahankan operasinya setelah MH17 ditembak dan jatuh terbakar di zona perang Ukraina pada 17 Juli. Peristiwa tersebut menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 298 jiwa.

Khazanah mengungkapkan, pihaknya membutuhkan kerjasama dari seluruh pihak untuk melakukan restrukturisasi, membantu dana operasi maskapai, memperbarui model bisnis, keuangan, staf dan lingkungan peraturan penerbangan.

"Semua itu dibutuhkan demi membenahi dan membantu maskapai nasional kami agar lebih menguntungkan sebagai sebuah entitas komersil negara, sekaligus untuk memperbaiki fungsinya sebagai entitas perkembangan nasional yang terbilang penting," ungkap perwakilan dari Khazanah.

Sejumlah sumber mengatakan, Khazanah telah menyuntikkan dana hingga lebih dari 5 miliar ringgit untuk membantu MAS dalam 10 tahun terakhir. Khazanah bermaksud memprivatisasi maskapai tersebut sebagai langkah pertama dalam tindakan restrukturisasi.

Para investor bekerjasama dengan CIMB Investment BAnk untuk melakukan proses resktrukturisasi tersebut. "Ini merupakan langkah yang baik mengingat pemulihan secara masif perlu dilakukan terhadap MAS," ungkap Manajer Investasi Senior di Aberdeen Asset Management Asia, Christopher wong.

Sekadar informasi, Khazanah yang dipimpin Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kini memiliki 69,37 persen saham MAS. Pihaknya berjanji akan memberikan rencana restrukturisasi yang lebih terperinci akhir Agustus setelah memperoleh restu dari para pemegang saham.

Maskapai dan para pemegang saham kunci telah kini tengah terlibat pembahasan dengan sejumlah bank guna memperoleh solusi strategis. Solusi tersebut diharapkan termasuk penjualan parsial unit penerbangan dan pembaruan armada yang telah menua. (Sis/Nrm)

Â