Liputan6.com, Jakarta - Ketidakpastian operasional PT Merpati Nusantara Airlines Persero (MNA) membuat para pegawainya terkatung-katung. Untuk menuntut hak para pegawai, mereka akan melakukan aksi damai di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hari ini, Selasa (12/8/2014) pegawai Merpati terdiri dari pilot, teknik, FOO, administrasi keuangan, administrasi niaga akan mengunjungi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mereka datang untuk melakukan aksi damai guna meminta kepastian nasib yang tidak jelas hingga hari ini.
Adapun dalam tuntutannya mereka meminta pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR). Serta pesangon terkait keputusan penyelesaian Merpati. Rencananya, aksi ini akan digelar pada pukul 10.00 WIB dengan jumlah pegawai sebanyak 300 orang. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, hingga kini belum ada para pegawai yang datang di Kementerian BUMN.
Advertisement
Sebelumnya, Direktur Angkutan Udara Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Murdjatmodjo mengatakan, jika Merpati tak kunjung mengurus Air Operator Certificate (AOC) selama setahun atau bertepatan dengan Februari 2016, maka maskapai tersebut akan mati sendirinya.
"Pokoknya kamu tunggu saja kalau sampai setahun nggak terbang. Dia akan mati dengan sendirinya," ucapnya.
Sejumlah upaya telah diupayakan, salah satunya dengan fokus ke penerbangan wilayah perintis.
"Kami kan sudah rapat dengan Komisi VI DPR. Kami tunggu hasilnya. Kami tunggu dari teman-teman DPR dan BUMN maunya bagaimana. Kalau mau jalan, oke silakan konsentrasi di perintis yang lebih bisa menjamin mereka untuk tidak punya pesaing," tukasnya. (Amd/Ahm)