Liputan6.com, New York - Perkembangan teknologi tercatat semakin berhasil membesut naik tingkat perdagangan elektronik (e-commerce) di seluruh pelosok dunia khususnya di Asia Tenggara.
Laporan perusahaan global penyedia jasa finansial, UBS menyebutkan, perdagangan elektronik di kawasan Asia Tenggara dapat semakin menguat mengingat penetrasi internet di wilayah tersebut telah mencapai level yang sangat menjanjikan.
Baca Juga
Mengutip laman Asean Briefing, Selasa (12/8/2014), dengan peningkatan kecanggihan perangkat mobile dan jaringan 3G yang sangat cepat, UBS memprediksi terdapat sekitar 199 juta pengguna internet di kawasan Asia Tenggara. Artinya tingkat penetrasi internet mencapai level 32 persen.
Advertisement
Dengan begitu, dalam tiga tahun, UBS memprediksi jumlah pengguna internet dapat mencapai 294 juta jiwa dan penetrasi internet meningkat hingga 48 persen.
Artinya, peluang perdagangan elektronik sangat besar mengingat hampir setengahnya pengguna internet dunia berasal dari kawasan tersebut.
Perdagangan elektronik memang masih menjadi pasar baru di kawasan ASEAN. Pendapatan bersih dari sektor tersebut baru mencapai US$ 548 juta hingga US$ 1,1 miliar atau hanya 0,12 - 0,24 persen dari total penjualan ritel.
Tapi UBS yakin, pendapatan dari perdagangan elektronik dapat meningkat lima kali lipat pada 2020. Meski memang, perdagangan elektronik di kawasan ASEAN masih harus melewati perjalanan panjang untuk mencapai pangsa pasar 8 - 8,7 persen seperti yang dimiliki China dan AS.
Sejauh ini, sejumlah situs perdagangan elektronik telah menunjukkan pertumbuhan page view hingga mencapai 41 kali lipat lebah besar. Kondisi ini merupakan salah satu potensi meningkatkan pasar tersebut ke depan.
"Terjadi pergeseran yang sangat cepat dari penjualan tradisional ke pasar perdagangan elektronik. Strategi online kini menjadi prioritas untuk meningkatkan sektor tersebut," tutur para analis UBS dalam laporannya.
Selain itu, media sosial juga menjadi salah satu kunci pendorong pertumbuhan perdagangan elektronik. Terdapat sekitar 171 juta pengguna Facebook di ASEAN atau sekitar 28 persen dari basis pengguna global.
Toko-toko elektronik di berbagai media sosial juga tercatat semakin populer dan mendominasi di beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia, Filipina dan Malaysia. (Sis/Nrm)