Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah mampu memproduksi sepatu dengan kualitas baik, namun hingga kini Indonesia masih melakukan impor sepatu terutama untuk model tertentu.
"Kalau dilihat secara statistik, impor memang sedikit paling 3 persen-4 persen dari total pasar," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Binsar Marpaung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2014).
Namun menurutnya, persentase tersebut belum termasuk produk sepatu yang masuk ke Indonesia secara ilegal, di mana selama ini banyak berasal dari China.
"Cuma sekarang masalahnya banyak produk yang masuk ilegal, khususnya dari China. Tapi lama-lama kalau kita perbaiki kualitas, para pemakai juga tahu (mana yang berkualiatas). Apalagi dengan peningkatan pendapatan nasional, kita yang dicari bukan hanya sekedar alas kaki tapi sudah fesyen atau tren," jelasnya.
Selain dari pengusaha, Binsar berharap pemerintah dapat membuat aturan yang tepat sehingga industri dalam negeri bisa berkembang dengan baik tanpa terbeban dengan biaya produksi yang tinggi.
"Kita ingin kebijakan yang terkoordinasi. Kalau tidak terkoordinasi repot dari hulu sampai hilir. Kan 60 persen-70 persen bahan baku impor kita seperti aksesorisnya. Dari pemerintah sudah ada insentif agar industri hilirnya berkembang. Kalau tidak menguntungkan maka tidak akan mau bangun di sini dan lebih baik impor," jelasnya.
Selain itu, dia juga berharap pemerintah bisa menumbuhan industri bahan baku nasional sehingga industri olahan tidak perlu melakukan impor. "Porsi bahan baku terhadap biaya produksi kan hampir 50 persen. Kalau bahan baku bisa dari dalam negeri semua, biaya produksi bisa lebih efisien," tandasnya. (Dny/Ndw)
Sepatu Impor Ilegal Asal China Masih Serbu RI
Saat ini Indonesia masih melakukan impor sepatu terutama untuk model tertentu.
Advertisement