Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat program tungku masak tanpa polusi. Namun tungku tersebut tidak dibagi secara cuma-cuma.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulayana mengatakan, program tersebut didukung Bank Dunia dengan memberikan hibah US$ 490 ribu, yang disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar US$ 190 ribu dan US$ 300 ribu untuk Ditejen EBTKE Kementerian ESDM.
"US$ 300 ribu penguatan kelambagaan dan orang. Laboratorium pengujiannya, program ini selain membagikan tungku ke masyarakat, membuat standar kemudian harus memenuhi sertifikat," kata Rida di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Rida mengungkapkan, meski mendapat hibah, tungku berbahan bakar biomassa tersebut tidak diberikan masyarakat dengan cuma-cuma. Tungku tersebut dibanderol sampai Rp 300 sampai 350 ribu dari produsen tungku.
"Jangan lah masyarakat jangan didik gratis. Tidak, kita tidak mau memberikan ikan tapi kita berikan kail," ungkap Rida.
Namun menurut Rida, masyarakat yang menggunakan tungku tersebut akan mendapat subsidi sebesar 30 sampai 35 persen, subsidi tersebut akan diberikan langsung keprodusen melalui Bank BRI dengan begitu harga yang diberikan ke masyarkat sekitar Rp 200 sampai 300 ribu.
"Makannya Word Bank bersubsidi melalui BRI," pungkas dia. (Pew/Nrm)
Program Tungku Masak Tanpa Polusi Tidak Diberikan Gratis
Program tersebut didukung Bank Dunia dengan memberikan hibah US$ 490 ribu.
Advertisement