Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) secara resmi mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sebagai bagian dari peringatan HUT Kemerdekaan ke-69. Menariknya, pencanangan ini langsung digelar di pusat perbelanjaan ternama, Mal Mangga Dua, Jakarta.
Program GNNT didukung oleh pemerintah, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah daerah (pemda) serta asosiasi pemerintahan provinsi seluruh Indonesia.
Kerja sama ini ditunjukkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pemda dan perbankan untuk mendukung gerakan ini mewujudkan financial inclusion di Mal Mangga Dua, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT), Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan para bankir dari sejumlah perbankan.
"Pemda DKI Jakarta menjadi pionir yang sudah mengimplementasikan transaksi non tunai, seperti pembelian tiket TransJakarta, dan kereta api commuter line Diharapkan pemda dapat memberikan motivasi ke pemda lain untuk menggalakkan transaksi secara non tunai," ungkap Agus Martowardojo dalam Pencanangan GNNT di Mangga Dua Mal.
Dibandingkan negara-negara ASEAN, tambah dia, penggunaan transaksi pembayaran berbasis elektronik di Indonesia relatif masih rendah. Sementara dengan kondisi geografi dan jumlah populasi, masih terdapat potensi yang cukup besar untuk perluasan akses layanan sistem pembayaran di Indonesia.
”Melalui kerjasama ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih dari penggunaan instrumen tunai ke instrumen non tunai dalam aktivitas ekonominya, sehingga masyarakat non tunai dapat diwujudkan,” cetus Agus.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman mengenai integrasi Electronic Data Capture (EDC) oleh tiga bank pemerintah yang tergabung dalam Himbara yaitu Bank Mandiri, BNI dan BRI. "Langkah ini dapat meningkatkan efisiensi dalam sistem pembayaran ritel," pungkas dia. (Fik/Ahm)
Jakarta Jadi Pionir Transaksi Non Tunai
Penggunaan transaksi pembayaran berbasis elektronik relatif masih rendah di Indonesia.
Advertisement