Liputan6.com, New York - Harga emas dunia sedikit berkilau pada perdagangan Jumat (15/8/2014) pagi ini, dipicu rendahnya data pekerjaan terbaru di Amerika Serikat (AS) yang menandai perlambatan pemulihan ekonomi negara itu.
Harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 1,20, atau 0,1 persen menjadi US$ 1.315,70 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Di awal sesi, harga emas sempat jatuh ke titik terendah dari US$ 1.310 per ounce, melansir laman Wall Street Journal.
Dari laporan terbaru, jumlah tunjangan pengangguran naik pada minggu lalu menjadi 311 ribu pada pekan yang berakhir 9 Agustus, angka ini lebih dari 295 ribu sesuai perkiraan ekonom.
Namun dilaporkan untuk penjualan ritel, terjadi pelemahan pada bulan Juli yang menunjukkan bahwa belanja konsumen, pendorong utama ekonomi, telah melambat.
Laporan baru tersebut masih jauh dari ekspektasi akan terjadi kenaikan suku bunga AS untuk pertamakalinya sejak tahun 2006.
Investor terus mencari petunjuk tentang kapan Federal Reserve akan bergerak. Sampai minggu ini, data terakhir telah memperkuat kekhawatiran bahwa pemulihan AS yang solid akan mendorong bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari harapan.
Advertisement
"Hanya beberapa minggu yang lalu, angka PDB yang kuat dan pekerjaan membuatnya tampak seperti ekonomi telah berjalan di jalurnya," kata James Cordier,pelaku di Liberty Trading.
Hal lain, terkait adanya sebuah laporan dari World Gold Council menunjukkan permintaan global untuk emas merosot 16% pada kuartal kedua, seiring meredanya pembelian di India dan Cina setelah mencatat pemecahan rekor kuartal tahun lalu.(Nrm)