Sukses

Banyak Masalah, Cuma 15 SPBG yang Beroperasi dari Total 25

Keuntungan yang masih kecil membuat pengusaha tidak tertarik berbisnis BBG. Sehingga saat ini pemerintah sedang mengkaji keuntungan tersebut

Liputan6.com, Jakarta - Beragam permasalahan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) membuat perkembangannya tidak signifikan, hal tersebut terlihat dari jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang terbilang sedikit.

Ketua Percepatan Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) Ke Bahan Bakar Gas (BBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Wiratmaja Puja mengatakan, dari 29 SPBG yang sudah ada di Indonesia, hanya 15 SPBG yang sudah beroperasi.

"SPBG se-Indonesia kita punya real operasi ada 15 tambah Bogor, yang sudah jadi ada 29," kata Wira seperti dikutip di Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Menurut Wira, masih minimnya SPBG di Indonesia yang sudah beroperasi karena mengalami berbagai permasalahan, seperti perizinan Pemerintah Daerah.

"Karena yang lainnya ada (masalah) izinnya ada (masalah) gasnya belum masuk, ada berbagai masalah, ada banyak kendalanya di situ. Misal di Gresik izin dari pemda belum," tutur dia.

Selain itu, keuntungan yang masih kecil membuat pengusaha tidak tertarik berbisnis BBG. Sehingga saat ini pemerintah sedang mengkaji keuntungan tersebut.

"Yang jelas beri margin ke investor, ini sedang dikaji bagaimana insentif untuk mereka. Marginnya serkarang terlalu kecil dia balik modalnya mepet," pungkas dia. (Pew/Nrm)