Sukses

Ambisi RI Jadi Raksasa Ekonomi Dunia

"Tanpa infrastruktur lengkap dan modern tak mungkin Indonesia menjadi raksasa ekonomi dunia," ujar Presiden SBY.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus mendorong pembangunan infrastruktur yang terhambat dan mandek agar Indonesia menjadi raksasa ekonomi dunia.

Dalam pidato Hari Raya Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia di gedung  MPR dan DPR, Jumat (15/8/2014), SBY menyebutkan, tanpa infrastruktur lengkap dan modern tak mungkin Indonesia menjadi raksasa ekonomi dunia.

Oleh karena itu, ia terus mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur yang terhambat mungkin karena alasan logistik dan politik untuk segera diselesaikan. Hal itu dilakukan agar dapat memacu kegiatan ekonomi masyarakat.

Selain itu, SBY juga mengapresiasi pencapaian pembangunan proyek infratruktur yang kini sebagian besar banyak dilakukan di luar Jawa. Total nilai proyek pembangunan infrastruktur itu mencapai sekitar Rp 544 triliun.

"Kita bangga ada bandar udara megah di Makassar, Balikpapan, dan Bali, serta bandara Soekarno Hatta. Lalu jalan tol atas laut di Bali, dan rel kereta bandara dari Medan, jembatan kelok 9 di Sumatrra Barat. Ini makin memacu kegiatan ekonomi masyarakat," kata SBY.

Ia menambahkan, proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) mendorong pertumbuhan ekonomi baru di seluruh Indonesia. Menurut SBY, bila dilihat sejak 2004, angka kemiskinan turun, namun tahun 2005 kembali meningkat karena ada krisis harga minyak.

"Dalam 5 tahun terakhir angka kemiskinan turun 4,5 juta orang. Tahun 2009 orang miskin sekitar 14 persen atau sekitar 32 juta di bawah garis kemiskinan. Maret 2014 jadi 11 persen atau sekitar 28 juta," tutur SBY.

Menurut SBY, meski jumlah angka kemiskinan turun akan tetapi tidak puas dengan angka tersebut. Pemerintah berambisi agar angka kemiskinan dapat mencapai angka 0 di muka bumi Indonesia. (Ahm/)