Sukses

Pemerintahan Baru Bisa Pecahkan Rekor Cadangan Devisa

Perbaikan transaksi berjalan dapat dilakukan dengan meningkatkan transaksi jasa dan keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato memperingati hari ulang tahun ke-69 Kemerdekaan di hadapan DPR RI hari ini menyebut cadangan devisa Indonesia saat ini tengah dalam pemulihan.

Di 2011, cadangan devisa Indonesia sempat berada di level tertinggi yaitu mencapai US$ 124 miliar. Namun nilai tersebut sempat turun di tahun berikutnya karena terpaan krisis.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengaku Indonesia mampu memecahkan rekor cadangan devisa tersebut di masa pemerintahan yang akan datang.

"Kami harapkan kalau misalnya Indonesia bisa terus perbaiki transaksi berjalan, akan tentu membuat ekonomi Indonesia lebih sehat dan cadangan devisa kita lebih baik," kata Agus saat ditemui di kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Secara lebih spesifik, Agus menjelaskan perbaikan transaksi berjalan dapat dilakukan dengan meningkatkan transaksi jasa dan keuangan mengingat selama ini neraca transaksi perdagangan masih banyak disumbang dari sisi perdagangan barang.

"Di situ kita lihat bahwa sebetulnya kita perlu perbaiki barang dan jasa agar ekspor barang dan jasa kita betul-betul bisa lebih baik dari pada impor barang dan jasa, kalau itu bisa kita wujudkan tentu secara natural cadangan devisa kita bisa semakin kuat," tegasnya.

Namun, Agus menggaris bawahi, seberapa cepat pencapaian rekor tersebut tergantung kepada kebijakan yang diambil oleh pemerintah baru nanti.

"Tergantung pemerintahannya, kalau pemerintahannya bisa bersama dengan pemerintahan daerah betul-betul mengarahkan agar daya saing Indonesia membaik dan Indonesia bisa melakukan ekspor yang terdiversifikasi, bisa lakukan nilai tambah akan buat ekonomi kita semakin kuat fundamentalnya," pungkas Agus. (Yas/Gdn)