Liputan6.com, Jakarta - Sistem pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khususnya jenis solar dengan menggunakan kartu survei yang dilakukan di Batam diklaim memberikan dampak yang signifikan terhadap pengendalian konsumsi solar.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Ali Mudakir mengatakan, penggunaan sistem kartu tersebut mampu menghemat konsumsi solar di wilayah Batam lebih dari 100 kilo liter (KL) per hari.
"Ini penghematannya luar biasa. Dari konsumsi solar subsidi sebesar 300 KL kemudian bisa dihemat hingga 119 KL. Ini contoh distribusi tertutup," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014).
Dia menjelaskan, pola pengendalian ini dilakukan dengan membatasi pembelian solar subsidi bagi kendaraan dengan menggunakan kartu survei, dimana kendaraan harus mendaftar terlebih dahulu ke SPBU untuk bisa mendapatkan kartu ini.
"Jadi pembelian solar bersubsidi di sana sudah pakai kartu kendali. Mobil-mobil yang ingin mengisi solar subsidi harus mendaftar di SPBU. Mobil pribadi dikasih jatah 30 liter. Jadi ada kertas yang disobek dan kartunya distempel. Kalau sudah lewat harinya itu akan terlewat," jelasnya.
Ali mengungkapkan, alasan Batam dijadikan kawasan percontohan untuk penerapan sistem ini karena wilayah tersebut memiliki perairan yang berdekatan dengan negara tetangga sehingga rawan akan menyelundupan solar ke luar negeri atau digunakan untuk keperluan industri.
"Karena mereka kan dekat dengan parairan terbuka. Padahal solar subsidi ini kan digunakan untuk nelayan dan masyarakat. Jadi jangan sampai untuk industri," tandasnya. (Dny/Gdn)
Pakai Sistem Kartu, Konsumsi Solar di Batam Hemat 100 KL per Hari
Batam dijadikan percontohan pengendalian BBM Bersubsidi karena wilayah tersebut rawan penyelundupan.
Advertisement