Sukses

Pengusaha Sebut Asumsi Ekonomi 2015 Sekedar Pencitraan

Banyak target yang tak masuk akal ditetapkan pemerintah, seperti pertumbuhan ekonomi hingga 5,6 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tampaknya kecewa dengan berbagai asumsi ekonomi tahun depan yang digelontorkan pemerintah. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menyebut RAPBN 2015 merupakan APBN pencitraan.

Menurut dia, banyak target yang tak masuk akal ditetapkan pemerintah, seperti pertumbuhan ekonomi hingga 5,6 persen.

"Saya pikir (itu data ekonomi) terlalu bagus bisa tumbuh 5,6 tapi susbidi masih Ro 400 triliun. Saya lihat ini cuma APBN pencitraan dan asal ada," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (16/8/2014)

Dia menilai pemerintahan saat ini terlihat seakan lepas tangan dan ingin segera memberikan tanggung jawab kepada pemerintah baru untuk bisa mengubah RAPBN-2015.

Lebih lanjut dia mempertanyakan minimnya anggaran yang diperuntukkan bagi pembangunan. Pemerintah seharusnya berani mengambil kebijakan pengurangan subsidi seperti bahan bakar minyak (BBM) untuk bisa membangun dan bukan memenuhi anggaran rutin semata.

"Bagaimana ekonomi bisa tumbuh 5,6 persen dan lokomotif pembangunan bisa jalan kalau seperti ini," terang dia.

Adapun data atau asumsi ekonomi nasional yang tertuang dalam RAPBN 2015, yakni:

Pertumbuhan ekonomi 2015 : 5,6 persen
Asumsi Inflasi : 4,4 persen
Nilai tukar rupiah : Rp 11.900 per dolar AS
SPN 3 Bulan : 6,2 persen
Asumsi harga minyak : US$ 105 per barel
Asumsi lifting minyak : 845 ribu barel
Asumsi lifting gas: 1.248 ribu barel
Defisit APBN 2015: Rp 257 triliun atau 2,32 persen dari PDB
Total Penerimaan APBN: Rp 1.762,3 triliun
Penerimaan Pajak: Rp 1.370,8 triliun
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 388 triliun
Penerimaan hibah sebesar Rp 3,4 triliun
Total belanja negara sebesar Rp 2.0199 triliun
Belanja pemerintah Rp 1.379,9 triliun
Transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 640 triliun

Adapun data atau asumsi ekonomi nasional yang tertuang dalam APBNP 2014 sebagai berikut:

Pertumbuhan ekonomi 2015 : 5,5 persen
Asumsi Inflasi : 5,3 persen
Nilai tukar rupiah : Rp 11.600 per dolar AS
SPN 3 Bulan : 6 persen
Asumsi harga minyak : US$ 105 per barel
Asumsi lifting minyak : 818 ribu barel
Asumsi lifting gas: 1.224 ribu barel
Defisit APBN 2014: Rp 241,5 triliun atau 2,4 persen dari PDB
Total Penerimaan APBN: Rp 1.635,4 triliun
Penerimaan Pajak: Rp 1.246,1 triliun
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp  386,9 triliun
Penerimaan hibah sebesar Rp 2,3  triliun
Total belanja negara sebesar Rp  1.876,9 triliun
Belanja pemerintah Rp 1.280,4 triliun
Transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 596,5 triliun. (Nrm)

 

Video Terkini