Sukses

Harga Emas Pekan Ini Naik Lagi atau Malah Turun?

Konflik geopolitik di sejumlah negara tercatat masih kuat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Liputan6.com, New York - Konflik geopolitik di sejumlah negara tercatat masih kuat mempengaruhi pergerakan harga emas. Sementara itu, survei mingguan bertajuk Kitco Gold News Survey menunjukkan jumlah partisipan yang memprediksi kenaikan dan penurunan harga emas justru berimbang.

Mengutip laman Forbes, Senin (18/8/2014), dari 20 responden yang terlibat, delapan partisipan memprediksi harga emas akan naik sementara delapan lainnya menilai akan ada penurunan harga pekan ini. Sementara empat lainnya memperkirakan harga emas akan bergerak signifikan.

Para partisipan yang menilai harga emas akan naik melihat pengaruh besar dari kekhawatiran geopolitis. Para partisipan survei ini terdiri dari pedagang emas, bankir, pialang emas, dan para analis harga emas. 

"Meskipun ketegangan politik telah menurun secara signifikan dalam beberapa hari terakhir, tapi bukan hal mudah mengakhiri letupan di wilayah konflik tersebut. Ini membuat para investor kembali bertaruh di pasar emas," terang CEO Adrian Day Assett Management, Adrian Day.

Sebaliknya, para partisipan yang memprediksi turunnya harga emas merasa nyaman dengan meredanya konflik geopolitik di beberapa wilayah. Selain itu menguatnya data ekonomi AS juga menjadi penekan harga emas pekan ini.

"Rusia tengah mencoba menciptakan situasi yang lebih damai, Irak tengah mencoba mengubah situasi dan konflik Israel telah mereda, semua ini akan menekan harga emas ke level yang lebih rendah," ungkap pakar strategi pasar emas di RJO Futures, Phil Streible.

Para partisipan yang menilai harga emas akan bergerak stagnan memprediksi kisaran harga sekitar US$ 1.280 hingga US$ 1.320 per ounce pekan ini.

Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas akan naik. Faktanya, harga emas justru turun sekitar US$ 6 per ounce menjadi US$ 1.295 per ounce pekan lalu. (Sis/Ndw)

Video Terkini