Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang melakukan pembangunan terowongan untuk akses menuju tambang bawah tanah (under ground), dengan menggunakan teknologi canggih dalam sebulan dapat membuat jalan bawah tanah sepanjang 5 Kilometer (KM).
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo menilai, jika teknologi tersebut digunakan untuk membangun Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta dipastikan proyek transportasi tersebut akan cepat rampung.
"Mereka bikin terowongan 5 km sebulan. Kalau bikin MRT di Jakarta,cepet," kata Susilo, usai menghadiri acara penganugerahan penghargaan energi, di Balai Kartini, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Susilo mengungkapkan, saat ini Freeport sudah membuat terowongan bawah sepanjang 500 KM, sedangkan keseluruhannya 1.500 KM. "Mereka sudah bikin 500 KM. Total nanti keseluruhan underground terowongan sepanjang 1.500 KM ," ungkapnya.
Susilo melakukan, kunjungan ke lokasi tambang milik Freeport di Tembaga Pura, Papua untuk melihat kondisi terkini di area pertambangan dan kegiatan ekspor konsentrat tembaga.
"Waktu kami datang ke sana sedang berlangsung pengapalan konsentrat yang kali kedua. Sekitar 50 ribuan konsentrat yang diekspor," tutup Susilo. (Pew/Ahm)
Wamen ESDM Usul Proyek MRT Pakai Cara Freeport
Wamen ESDM, Susilo Siswoutomo mengatakan, Freeport menggunakan teknologi canggih untuk buat terowongan sehingga rampung dalam sebulan.
Advertisement