Liputan6.com, Jakarta - Dua Direktur Utama perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mundur disinyalir ada oknum yang memiliki kepentingan sehingga membuat mereka tidak nyaman.
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRES), Marwan Batubara menyayangkan mundurnya Karen Agustiawan dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan Nur Pamudji dari jabatannya Direktur Utama PT PLN (Persero). Hal itu mengingat kinerja mereka sangat baik selama memimpin.
"Saya kira kita menyayangkan. Orang baik dibutuhkan BUMN," kata Marwan, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Marwan melanjutkan, kedua BUMN tersebut 100 persen milik negara, jika milik negara beraRti milik rakyat dan rakyat sangat membutuhkan pemimpin seperti mereka.
"Sangat dibutuhkan rakyat sangat menyayangkan, karena ada prestasi komitmen, bebas KKN, inikan bagus," tutur Marwan.
Menurut Marwan, seharusnya pemerintah juga mendukung langhkah mereka. Jika mereka mundur dari jabatanya disinyalir ada oknum yang memiliki kepentingan lain yang tidak sejalan dengan kepentingan negara dan mereka tidak nyaman menjalankannya.
"Berarti ada oknum lebih berkuasa yang punya kepentingan. Artinya ada kepentingan pihak lain tidak sejalan dengan kepentingan negara kepentingan rakyat. Yang mereka tidak nyaman menjalankan," ungkapnya.
Marwan mengungkapkan, seharusnya pengganti mereka memiliki komitmen yang sama dan siap mundur jika mendapat tekanan yang tak sesuai dengan kepentingan negara.
"Ke depan direksi yang diangkat memilik komitmen sama, dan siap mudur kalau ada hal yang merugikan perusahaan dan negara," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Ini Alasan yang Bikin Dua Bos BUMN Mundur
Direktur Ires, Marwan Batubara menilai, ada oknum lebih berkuasa yang punya kepentingan sehingga manajemen BUMN tidak nyaman menjalankannya.
Advertisement