Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus memacu pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk memenuhi pertumbuhan permintaan listrik dan menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu cara yang dilakukan oleh PLN adalah membangunan jaringan listrik 500 kilo Volt (kV) di sepanjang sisi timur pulau Sumatera.
Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai jalan tol listrik Sumatera yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto mengatakan, saat ini PLN membuka undangan pra kualifikisi pembangunan transmisi 500 kV Sumatera tahap pertama yang terdiri dari lima paket pekerjaan ini.
"Undangan ini terbuka bagi para developer nasional yang berkompeten dalam pembangunan transmisi listrik tegangan tinggi. PLN yakin proyek ini mampu menggerakan industrik lokal dan nasional sebab PLN mensyaratkan kandungan lokal yang digunakan dalam pembangunan proyek ini sebesar 80-90 persen," kata Bambang, di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Menurut Bambang, proyek transmisi 500 kV Sumatera ini merupakan proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan oleh developer. Sedangkan PLN akan mengambil alih dengan pola pengembalian selama 12 tahun.
Untuk tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera yaitu :
- Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-1)
- Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-2)
- Ruas Perbatasan (Jambi – Riau) – Rengat
- Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-1)
- Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-2)
Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi tahun 2017 ini akan membentang sepajang 360 kilo meter sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau.
Jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun diantaranya PLTU Jambi kapasitas 2 x 400 Mega Watt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas 2 x 300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2 x 150 MW.
Selain itu, juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan  Sumatera.
Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh.
Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10 persen per tahun.
Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuatan sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Untuk tahap kedua, direncanakan mulai tahun 2016 akan dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri – Muaraenim di Sumatera Selatan.
Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti – Medan.
Jika semua tahap pembangunan ini selesai maka ditargetkan pada tahun 2020 telah tersedia jalan tol listrik Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera Selatan sampai Medan di Sumatera Utara.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan. (Pew/Gdn)