Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Indonesia diprediksikan lebih positif pada semester II 2014. Hasil putusan sidang mahkamah konstitusi (MK) yang menolak gugatan pemilihan Presiden oleh Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengurangi ketidakpastian.
Ekonom PT Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra menuturkan, masyarakat telah memlihat pemilihan umum (Pemilu) bebas dan adil sehingga ini memberikan sentimen positif. "Ketidakpastian sudah berkurang. Publik juga melihat pemilihan umum bebas dan adil," tutur Aldian, Jumat (22/8/2014).
Aldian menuturkan, saat ini publik menanti pembentukan susunan kabinet pemerintahan baru Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Namun, pemerintahan pasangan Jokowi-JK perlu tambahan koalisi untuk memperkuat posisi di parlemen. ""Jokowi baru memiliki 40 persen. Butuh 1-2 partai lagi," ujar Aldian.
Advertisement
Selain itu, sejumlah data ekonomi diperkirakan membaik pada semester II 2014. Aldian memperkirakan, ekspor manufaktur masih akan naik sehingga berdampak positif untuk defisit neraca transaksi berjalan.
"Lalu kedua ekspor Freeport akan terjadi kembali sehingga sehingga menyumbang nilai ekspor," tutur Aldian.
Aldian menambahkan, efek renegosiasi harga gas Tangguh dari US$ 3 mmbtu menjadi US$ 8 mmbtu juga menambah ekspor. Dengan melihat kondisi tersebut, Aldian memprediksikan, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,3 persen pada akhir 2014. (Ahm/)