Sukses

Antrean SPBU Sama Seperti Naik Monas dan Menara Eiffel

Dalam APBNP, kuota BBM bersubsidi dikurangi sebesar 2 juta kilo liter (Kl) dari 48 juta menjadi 46 juta Kl.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya menganggap antrean kendaraan yang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan hal yang wajar.

Menurut Hanung, ketika masyarakat hendak naik ke Monumen Nasional (Monas) di Jakarta atau Menara Eiffel di Paris, kemungkinan besar pasti harus mengantre. Kondisi tersebut serupa saat masyarakat hendak mengisi BBM di SPBU.

"Naik Menara Eiffel saja antre, naik Monas saja kalian antre kan," kata Hanung, di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2014).

Hanung menambahkan, fenomena antrean di SPBU saat ini merupakan dampak dari pengendalian BBM Bersubsidi.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP), kuota BBM Bersubsidi berkurang 2 juta kilo liter (Kl) menjadi 46 juta Kl dari 48 juta Kl.

"BBM PSO (Public Service Obligation) memang kami kendalikan," ungkapnya.

Menurut Hanung, dengan adanya pengurangan kuota secara nasional tersebut maka Pertamina melakukan penyesuaian kuota berdasarkan provinsi kemudian disesuaikan pada kuota konsumsi harian.

"Nasional diturunkan, setiap provinsi ada penyesuaian sampai SPBU. Surat BPH Migas beberapa langkah kami lakukan. Kami mengendalikan penyaluran subsidi premium 5 persen. Misal 10 ton kami kurangi 500 liter. Kami siapkan non PSO dengan cukup," pungkasnya. (Pew/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!