Liputan6.com, Klaten - PT Pertamina (Persero) saat ini tengah berusaha keras untuk mengendalikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari pembatasan penjualan BBM subsidi di beberapa tempat hingga pengurangan kuota distribusi ke beberapa wilayah Indonesia per 18 Agustus 2014
Akibatnya saat ini banyak wilayah mengalami kekurangan pasokan BBM subsidi terutama jenis premium. Di Klaten, Jawa Tengah, hari ini seakan premium menjadi barang langka. Akibatnya, kesempatan ini dimanfaatkan oleh pedagang eceran untuk menaikkan harga.
"Hari ini saya keliling kota ke berbagai SPBU, premium mayoritas habis, akhirnya saya beli bensin eceran tapi harganya Rp 9.000 per liter," ungkap salah satu warga Klaten, Primasari saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (25/8/2014).
Dijelaskannya hingga saat ini untuk sementara yang diburu oleh masyarakat adalah BBM non subsidi, Pertamax. Hal itu menjadi pilihan terahir warga Klaten terutama para pengguna motor.
"Itu pun pertamax tidak motor, tidak mobil, antrenya panjang sekali," katanya.
Menurut dia, saat dipertanyakan oleh petugas SPBU terkait, petugas tersebut mengaku pasokannya dikurangi dan hingga saat ini juga mengalami keterlambatan.
Mulai 18 Agustus 2014, PT Pertamina (Persero) telah melakukan pemangkasan jatah harian BBM subsidi di setiap SPBU dari 5 persen hingga 15 persen sebagai dampak pengurangan kuota BBM subsidi 2014.
Pertamina mendorong agar orang-orang mampu membeli BBM non subsidi seperti Pertamax, agar tak terjadi antrean kendaraan. (Yas/Ndw)
Pasokan Dibatasi, BBM Subsidi Sulit Ditemukan di Klaten
Akibatnya, kesempatan ini dimanfaatkan oleh pedagang eceran untuk menaikkan harga.
Advertisement