Sukses

Pengendalian BBM Dorong Masyarakat Beralih Pakai Pertamax

Dengan adanya pengendalian BBM bersubsidi mendorong masyarakat mulai beralih menggunakan BBM non subsidi sehingga tidak terjadi antrean.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Dan Gas (Hiswana Migas) berharap masyarakat mau beralih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di tengah kondisi pengendalian.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hiswana Migas wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Juan Tarigan mengungkapkan, antrean panjang kendaraan saat mengisi BBM bersubsidi di SPBU  yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh pengendalian penyaluran BBM yang diterapkan PT Pertamina (Persero).

"Intinya seperti yang di sampaikan, ini akibat pengendalian BBM kenapa karena peraturan pemerintah, kuota dikurangi jadi 46 juta kiloliter dampaknya seperti ini," kata Juan, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (26/8/2014).

Juan mengungkapkan,  pengurangan kuota tersebut maka ada penyesuaian dalam penyaluran BBM bersubsidi. Hal ini diharapkan dapat mendidik masyarakat untuk beralih ke BBM non subsidi.

"Diharapkan konsumen beralih ke non pso (public service obligation/subsidi). Setiap SPBU menyediakan Pertamax series, sehingga harapan kami dan pemerintah kalau masyarakat sudah mulai beralih," ujar Juan.

PT Pertamina melakukan pemangkasan jatah harian BBM subsidi di setiap SPBU sekitar 5 persen-15 persen sebagai dampak pengurangan kuota BBM subsidi 2014 mulai 18 Agustus 2014.

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mendorong agar orang-orang mampu membeli BBM non subsidi seperti Pertamax, agar tak terjadi antrean kendaraan.(Pew/Ahm)

 


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!